Teknologi kecerdasan buatan biasa dimanfaatkan untuk mendorong kegiatan ekonomi. Tapi sayang, dampaknya di Indonesia masih minim.
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria mengatakan AI punya potensi pasar yang tinggi di Indonesia. Untuk tahun 2025 ini, proyeksi pasar cloud mencapai USD 2,46 miliar. Proyeksi pasar AI mencapai hingga USD 8,6 miliar gabungan pendapatan, dan pasar cloud AI senilai USD 42,7 miliar.
"Meskipun demikian, kontribusi ekonomi dari AI dan cloud di Indonesia tahun 2024 hanya 0,8% dari GDP. Ini adalah yang paling rendah untuk negara high and middle income di Asia Pacific," kata Nezar dalam acara Huawei Cloud Summit Indonesia 2025 di Jakarta, Selasa (2/12/2025).
Langkah yang dilakukan pemerintah untuk gap ekonomi dari AI itu adalah dengan mendorong Peta Jalan AI Nasional. Pemerintah mendorong percepatan adopsi AI, selain itu memastikan kedaulatan, privasi dan penggunaan AI yang bertanggung jawab, dan terakhir mendorong inklusivitas.
"Kita perlu fokus pada literasi digital dan program upskilling untuk memastikan tenaga kerja kita siap untuk ekonomi digital dan menjadi terampil," kata Nezar.
Terkait dengan kontribusi ekonomi dari AI yang masih rendah di Indonesia, CEO Huawei Cloud Indonesia, Leon Fang mengatakan pihaknya melihat pemerintah Indonesia sudah melakukan langkah-langkah penting.
"Perkembangan ekonomi dari AI di Indonesia saat ini seperti yang tadi dibilang, tapi kami cukup optimistis untuk AI cloud membantu mendorong ekonomi di Indonesia," kata Leon Fang.
China dan Amerika kata Leon bisa jadi contoh untuk Indonesia tentang bagaimana AI bisa mendorong perekonomian. AI akan mendorong efisiensi dan menurunkan biaya.
"Jadi kita jangan putus asa. Menurut saya ke depannya kita bisa menjadikan China dan Amerika sebagai contoh untuk Indonesia mengembangkan AI sebagai alat untuk meningkatkan efisiensi dan inovasi," kata Leon.
Terkait dengan Peta Jalan AI Nasional yang digagas Komdigi, Leon mengatakan Huawei berusaha untuk bisa sejalan dengan rencana pemerintah Indonesia. Huawei mendorong adopsi AI pada mesin termasuk robotika. Terkait dengan inklusivitas, Huawei juga sudah bekerja sama dengan sejumlah universitas untuk talenta digital.
"Bukan hanya pemerintah, Huawei juga melihat keamanan sebagai aspek yang sangat penting dalam 3 aspek yang diperhatikan pemerintah dalam roadmap AI. Selama 3 tahun operasional di Indonesia kita zero accident," pungkas Leon.
Simak Video "Video Wamenkomdigi Ingatkan Pola Pikir Kritis di Tengah Gempuran AI"
(fay/fyk)