Prabowo Ungkap RI Kehilangan Rp 133 T, Salah Satunya Gegara Judol
Hide Ads

Prabowo Ungkap RI Kehilangan Rp 133 T, Salah Satunya Gegara Judol

Firda Cynthia Anggrainy - detikInet
Senin, 03 Nov 2025 14:32 WIB
Presiden Prabowo Subianto di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC di Gyeongju, Korea Selatan. (Tim Media Presiden)
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto. Foto: Tim Media Presiden
Jakarta -

Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyebutkan bahwa Indonesia kehilangan hingga USD 8 miliar atau Rp 133 triliun (kurs USD 1 = Rp 16.651) akibat kejahatan lintas batas, seperti judi online. Ia pun mengungkapkan pentingnya kerja sama internasional mengatasi persoalan tersebut.

Hal itu disampaikan Prabowo pada APEC Economic Leaders' Meeting (AELM) di Hwabaek International Convention Centre (HICO), Gyeongju, Korea Selatan, Sabtu (1/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Diperkirakan Indonesia kehilangan sekitar USD 8 miliar setiap tahun akibat aliran dana keluar yang disebabkan oleh perjudian daring," kata Prabowo dikutip dari detiknews, Senin (3/11/2025).

Prabowo juga memperingatkan tentang tantangan yang bersifat lintas batas negara dan memerlukan solidaritas global untuk ditangani.

ADVERTISEMENT

"Kita menghadapi tantangan besar, korupsi, penyelundupan, penipuan, dan kita membutuhkan kerja sama di antara komunitas APEC karena penyelundupan antarnegara tidak akan menguntungkan ekonomi kita," kata Prabowo.

Ia pun menyoroti bahaya narkotika, yang disebutnya sebagai ancaman terhadap stabilitas dan masa depan bangsa. Menurutnya, negara tidak bisa memerangi itu secara sendiri-sendiri.

"Bahaya narkotika adalah ancaman bagi stabilitas dan masa depan kita. Ini sangat serius karena bersifat transnasional. Kita tidak dapat menghadapinya sendirian," tegasnya.

Prabowo juga mengingatkan bahaya ekonomi yang serakah atau 'serakahnomics' yang menurutnya menjadi penghambat utama pertumbuhan ekonomi. Ia menyebut pemerintahannya sedang berjuang melawan korupsi dan 'serakahnomics' ini.

"Kami di Indonesia sedang berjuang melawan korupsi, melawan penipuan, dan melawan greed economies, ekonomi serakah, yang menahan pertumbuhan sejati," pungkasnya.




(agt/agt)
Berita Terkait