Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengumumkan tiga perusahaan yang dinyatakan lulus evaluasi administrasi dalam proses seleksi pengguna pita frekuensi radio 1,4 GHz untuk layanan akses nirkabel pita lebar (Broadband Wireless Access) tahun 2025.
Saat pertama kali Komdigi membuka pendaftaran pada Agustus 2025, terdapat tujuh perusahaan yang berminat, yakni PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, PT XLSMART Telecom Sejahtera, PT Indosat Tbk, PT Telemedia Komunikasi Pratama, PT Netciti Persada, PT Telekomunikasi Seluler, dan PT Eka Mas Republik.
Namun setelah melalui tahapan pengambilan dokumen seleksi, kelengkapan dokumen permohonan keikusertaan, dan yang lulus evaluasi administrasi tinggal tiga perusahaan. Ketiganya adalah PT Eka Mas Republik, PT Telemedia Komunikasi Pratama, dan PT Telkom Indonesia.
Sesuai dengan ketentuan lelang frekuensi 1,4 GHz, ketiga perusahaan berhak melanjutkan ke tahapan selanjutnya, yakni lelang harga.
"Tahapan lelang harga sebagaimana dimaksud akan dimulai pada hari Senin, 13 Oktober 2025 melalui sistem e-Auction," ujar Komdigi dikutip Rabu (1/10/2025).
Sebagai informasi, Telkom merupakan perusahaan telekomunikasi BUMN sebagai penguasa industri, begitu juga anak usahanya, Telkomsel di seluler. Lalu, Telemedia Komunikasi Pratama merupakan anak usaha dari PT Solusi Sinergi Digital Tbk (Surge/WIFI) dan PT Eka Mas Republik adalah perusahaan yang dikenal dengan merek MyRepublic.
Lelang frekuensi 1,4 GHz akan dialokasikan Komdigi untuk layanan akses nirkabel pita lebar atau broadband wireless access (BWA). Dengan lebar pita 80 MHz di rentang pita 1423-1512 MHz itu dibagi ke dalam tiga regional yang terdapat 15 zona.
Komdigi mengatakan bahwa penggunaannya nanti diberikan dalam bentuk Izin Pita Frekuensi Radio (IPFR) kepada penyelenggara jaringan tetap lokal berbasis packet switched dengan wilayah layanan berdasarkan regional.
Mode frekuensinya time division duplex (TDD) dengan masa berlaku IPFR 10 tahun. Seleksi spektrum ini juga disebut Komdigi menjadi cara pemerintah untuk meningkatkan kecepatan internet tetap (fixed broadband) hingga tembus 100 Mbps dan menghadirkan tarif layanan yang terjangkau buat masyarakat.
Simak Video "Video: Kemkomdigi Dapat Anggaran Rp 8 Triliun di Tahun 2026"
(agt/fay)