Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) membantah Elaelo pengganti X -sebelumnya bernama Twitter- merupakan milik pemerintah.
Hal itu disampaikan langsung Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan.
"Pastinya bukan," tegas Semuel saat dikonfirmasi detikINET, Senin (18/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Elaelo yang menggunakan nama domain .id pun turut ditelusuri detikINET kepada Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (Pandi). Sebagai informasi, Pandi adalah registri nama domain tingkat atas Indonesia (.id) atau domain-domain tingkat dua di bawahnya.
Ketua Pandi John Sihar Simanjuntak mengatakan pihaknya telah mengecek pendaftar elaelo.id. Disampaikannya bahwa itu bukan milik Kementerian Kominfo.
"Saya sudah cek registrant (pendaftar)-nya, bisa dipastikan bukan Kominfo dan ini registrasi dilakukan melalui registrar Qwords. Namun registrant-nya saya tidak bisa disclose ya, mohon maaf," ungkap John.
Elaelo yang mengklaim medsos pengganti X/Twitter sudah tumbang dan tak bisa diakses. Namun kini ia bangkit lagi.
Sebelumnya, masyarakat Indonesia diramaikan dengan Ela Elo ID, yang mengaku sebagai medsos pengganti X/Twitter. Sejumlah netizen memviralkannya di berbagai media sosial.
Namun pada Senin (17/6) sore, Elaelo kena suspend dan pada malam harinya sudah tidak bisa diakses lagi. Tapi ternyata, pada Selasa (18/6/2024) ia bangkit lagi.
Seperti dilihat detikINET, jika membuka elaelo.id muncul layar hitam dengan logo Garuda Pancasila. Di bawahnya ada tulisan 'Under Construction by Kominfo'. Ada timer countdown yang tersisa 27 hari dan ada tulisan di sana.
"Ela Elo Is Coming, Big Features Will Be Ready," demikian pesannya beserta tulisan Iron Dome #Hmei.
(agt/afr)