Incognito Mode Bikin Google Bayar "Uang Damai" Rp 77,5 Triliun
Hide Ads

Incognito Mode Bikin Google Bayar "Uang Damai" Rp 77,5 Triliun

Anggoro Suryo - detikInet
Rabu, 03 Jan 2024 12:30 WIB
Google Chrome
Foto: Dok. Google
Jakarta -

Google setuju untuk berdamai dan membayar uang setidaknya USD 5 miliar atau sekitar Rp 77,5 triliun gara-gara mode incognito di browser Chrome.

Mode incognito ini menjadi penyebab Google terkena gugatan class action dari orang-orang yang merasa tertipu karena mode incognito ini tak benar-benar memberikan privasi pengguna saat berselancar menggunakan browser Chrome.

Google dan penggugatnya berdamai setelah hakim distrik AS Yvonne Gonzalez Rogers di Oakland, California, AS, menetapkan tanggal persidangan untuk class action tersebut pada Februari mendatang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hakim Rogers menolak permintaan Google untuk memberhentikan kasus tersebut dan menetapkan tanggal sidang. Namun kemudian jadwal tersebut ditangguhkan karena kedua pihak mengaku sudah sepakat untuk berdamai.

Class action ini didaftarkan oleh firma hukum Boies Schiller Flexner pada 2020 lalu. Dalam gugatan tersebut Alphabet tetap memantau aktivitas browsing pengguna baik dalam bentuk analytic, cookies, dan lainnya saat pengguna menggunakan mode incognito, juga pengguna browser lain saat menggunakan mode "private".

ADVERTISEMENT

Penggugat menganggap Google menjadi mendapat berbagai informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan terkait preferensi pengguna dan berpotensi menyimpan data-data memalukan dari penggunanya.

Mereka juga menyebut Google seharusnya tidak bisa meneruskan pengumpulan data diam-diam terhadap setiap warga AS yang menggunakan komputer dan HP, demikian dikutip detikINET dari BBC, Rabu (3/1/2024).

Google berkilah kalau mereka sudah blak-blakan terkait pengumpulan data browsing pengguna, bahkan dalam mode privat. Langkah itu dilakukan demi membantu pemilik situs untuk mengevaluasi konten, produk, dan strategi marketing mereka.

Seperti diketahui, mode incognito yang ada di Chrome memberi opsi untuk pengguna yang tak ingin aktivitasnya saat browsing dikumpulkan. Namun situs yang dikunjungi dalam mode incognito tersebut ternyata tetap bisa menggunakan Google Analytics untuk memantau aktivitas pengunjungnya.




(asj/rns)