Kominfo Dukung Pengembangan 'Chat GPT' Versi Lokal
Hide Ads

Kominfo Dukung Pengembangan 'Chat GPT' Versi Lokal

Rachmatunnisa - detikInet
Kamis, 30 Nov 2023 22:30 WIB
AI
Kominfo Dukung Pengembangan 'Chat GPT' Versi Lokal. Foto: Rachmatunnisa
Jakarta - Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamen Kominfo) Nezar Patria menyebutkan Kementerian Kominfo mendukung penggunaan Large Language Model (LLM) oleh perusahaan Indonesia. Teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan artfisial ini diharapkan menjadi alternatif Chat GPT dengan 'rasa' yang lebih lokal.

Hal ini ia sampaikan usai konferensi pers 'Kerja Sama Pengembangan LLM Bahasa Indonesia' di XXI Plaza Senayan, Kamis (30/11/2023). LLM adalah model deep learning yang masif dan telah dilatih sebelumnya pada sejumlah besar data. LLM merupakan bagian dari perkembangan teknologi AI dan menjadi inovasi terbaru dalam Natural Language Process (NLP). Contoh paling terkenal LLM adalah Chat GPT dari OpenAl dan Bard dari Google yang mulai marak digunakan.

Disebutkan Nezar, hasil pengembangan LLM berbahasa Indonesia nantinya diharapkan bisa dimanfaatkan oleh pengguna, dari skala perusahaan atau instansi hingga individu, terutama karena inovasi ini lebih disesuaikan dengan kebutuhan pengguna berbahasa Indonesia.

"Kita memang tidak mewajibkan. Tetapi ini satu inovasi untuk memberikan alternatif foundation model. Selama ini kan pakenya Chat GPT. Nah sekarang ada satu foundation model dengan LLM yang basis datanya menggunakan bahasa-bahasa di Asia, terutama bahasa Indonesia. Saya kira ini adalah satu inovasi yang harus kita dukung," kata Nezar.

Ia yakin pengembangan LLM khusus pengguna Indonesia nantinya akan berkembang lebih jauh hingga ke bahasa-bahasa daerah yang ada di Indonesia, sehingga akan semakin banyak pula pengguna yang memanfaatkannya.

AIWamen Kominfo Nezar Patria. Foto: Rachmatunnisa

"Kita punya ratusan bahasa daerah dan kita harapkan juga foundation model ini bisa berkembang dari uni-model yang pakai satu jenis konten misalnya cuma teks saja, nanti bisa juga berkembang ke gambar, suara, sehingga kita bisa punya satu foundation model yang lebih authentic dan lebih dekat dengan kultur kita. Ini akan memperkecil sentimen dan bias yang dihasilkan oleh generative AI," sebutnya.

Pertemuan 'Kerja Sama Pengembangan LLM Bahasa Indonesia' mengungkap dominasi teknologi AI berbahasa Inggris dan acuannya yang tentu saja selalu berkiblat ke negara-negara Barat. Mengutip data Statista Januari 2023, konten web berbahasa Inggris menempati porsi 58,8%, sedangkan Bahasa Indonesia hanya memiliki porsi 0,6%. Fakta ini menggarisbawahi perlunya penelitian dan pengembangan yang lebih luas untuk memenuhi kebutuhan AI berbahasa Indonesia.

Hal ini mendorong BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional), KORIKA (Kolaborasi Riset dan Inovasi Kecerdasan Artifisial), dan dua portfolio GDP Venture (Glair.ai dan Datasaur.ai) bersama dengan Al Singapore (AISG) menginisiasi proyek kolaboratif yang bertujuan mengembangkan LLM Bahasa Indonesia yang terbuka sehingga dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak secara luas.


(rns/rns)