Menyatukan Indonesia dengan 'Tol Langit'
Hide Ads

Menyatukan Indonesia dengan 'Tol Langit'

Agus Tri Haryanto - detikInet
Senin, 13 Nov 2023 11:42 WIB
Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terus membangun BTS USO di daerah 3T, agar masyarakat di sana dapat menikmati layanan internet seperti halnya di kota-kota besar.
Bakti Kominfo. Foto: detikINET/Agus Tri Haryanto

Satria-1

Satelit Republik Indonesia (Satria-1) telah diluncurkan menggunakan roket Falcon 9 miliki SpaceX dari Cape Canaveral, Florida, Amerika, pada 19 Juni 2023.

Satelit berjenis Very High Throughput Satellite (VHTS) itu telah mencapai slot orbit 146 derajat Bujur Timur. Diharapkan akhir 2023 dapat beroperasi dan awal 2024 dapat melayani 50 ribu fasilitas layanan publik di 3T dengan kecepatan akses internet 3-4 Mbps.
Satelit Satria-2

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adanya Satria-1 ini akan membantu ketersediaan akses internet di area yang tidak terjangkau dengan infrastruktur telekomunikasi daratan. Bakti Kominfo akan memanfaatkan Satria-1 ini dengan fokus layanan 37.000 titik fasilitas layanan publik, seperti sekolah, puskesmas, pemerintah daerah, TNI dan Polri di 3T.

ADVERTISEMENT
Peluncuran Satelit Satria-1 di Cape Canaveral, FloridaPeluncuran Satelit Satria-1 di Cape Canaveral, Florida, AS. Foto: (Fadhly Fauzi Rachman/detikcom)

"Kapasitasnya (Satria-1) kan 150 Gbps, kalau dibagi sekitar 30 ribu titik itu jadi 55 Mbps per titiknya. Negara kita kan luas, jadi penggunaan teknologi satelit menjadi penting bagi kita," kata Menkominfo Budi Arie Setiadi (2/11).

Untuk segmen ruas bumi, seluruh proses instalasi Radio Frequency Gateway (RFGW) 13 meter maupun Carrier System Monitoring (CSM) Satria-1 di 11 gateway atau stasiun pengendali di bumi saat ini telah dirampungkan.

Ke-11 stasiun bumi yang tersebar di seluruh Indonesia: GW01 Batam, Kepulauan Riau; GW02 Cikarang, Jawa Barat; GW03 Pontianak, Kalimantan Barat; GW04 Banjarmasin, Kalimantan Selatan; GW05 Tarakan, Kalimantan Utara; GW06 Manado, Sulawesi Utara; GW07 Kupang, NTT; GW08 Ambon, Maluku; GW10 Timika, Papua; GW11 Jayapura, Papua.

Demikian pula kegiatan on site acceptance test (OSAT) untuk perangkat RFGW maupun CSM juga telah dirampungkann. OSAT merupakan kegiatan pengetesan dan pengecekan site guna memastikan kesiapan perangkat sebelum beroperasi. Kegiatan OSAT di setiap lokasi dilakukan terhadap perangkat RFGW serta CSM.


Palapa Ring Integrasi

Palapa Ring yang sebelumnya masih terpisah-pisah akan disatukan melalui proyek Palapa Ring Integrasi. Tujuannya satu, kabupaten/kota di seluruh Indonesia terhubung dengan jaringan fiber optik.

Bakti Kominfo merencanakan pembangunan Palapa Ring Integrasi, yakni pembangunan tulang punggung sepanjang 12.083 km untuk meningkatkan utilitas dan resiliensi Palapa Ring eksisting, serta menjadi bagian dari infrastruktur tulang punggung yang terhubung ke jaringan internasional.

Palapa Ring Integrasi akan tergelar sepanjang 12.083 kilometer yang terdiri dari 8.203 kilometer merupakan kabel darat dan 3.880 kilometer adalah kabel laut.

Rute jaringan Palapa Ring Integrasi melewati Nusa Tenggara ke Papua, melalui Maluku, Sulawesi, Kalimantan, hingga Batam. Kemudian, Batam langsung terhubung ke Jakarta.

Bakti Kominfo berencana untuk menghubungkan Palapa Ring alias 'Tol Langit' dengan Palapa Integrasi.Bakti Kominfo berencana untuk menghubungkan Palapa Ring alias 'Tol Langit' dengan Palapa Integrasi. Foto: Screenshot
(agt/fay)