Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi terus berupaya menggenjot konektivitas antar daerah lewat infrastruktur telekomunikasi. Sejumlah langkah pun dilakukan salah satunya dengan menghadirkan jaringan Palapa Ring di berbagai daerah di Indonesia untuk pemerataan akses internet.
Proyek yang dimulai pada 2018 ini dibangun melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dalam menyediakan infrastruktur telekomunikasi. Adapun lokasi dari proyek ini berada di Wilayah Pelayanan Universal Telekomunikasi dan Informasi (WPUTI) sebab dianggap kurang potensial secara komersial oleh operator telekomunikasi. Konektivitas yang dibangun pun menggunakan teknologi fiber optic dan saluran Radio Gelombang Mikro (microwave) di daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar).
Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi Palapa Ring merupakan salah satu proyek strategis dan prioritas yang digarap oleh Kemenkominfo. Lewat proyek tersebut diharapkan kehidupan masyarakat bisa lebih baik berkat kehadiran jaringan internet di seluruh wilayah Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena Pak Jokowi menitikberatkan pada kami bahwa harus akses internet itu melayani empat sektor, pendidikan (sekolah), kesehatan (puskesmas), keamanan (Pos TNI) dan pelayanan public (kantor-kantor desa)," kata Budi seperti dikutip dari Antara News, Sabtu (11/11/2023).
Menurutnya, kehadiran proyek Palapa Ring juga menghadirkan multiplier effect terhadap sektor lain seperti ekonomi dan sosial. Sebab infrastruktur telekomunikasi diyakini mampu mempercepat konektivitas sehingga memberikan kemudahan dalam melakukan transaksi daring, distribusi barang, dan mendorong UMKM untuk masuk ke ranah digital.
Tak hanya menjelaskan terkait manfaat dari Palapa Ring, dia mengatakan, proyek tersebut dibagi menjadi tiga wilayah yakni Palapa Ring Barat, Palapa Ring Tengah, dan Palapa Ring Timur.
Khusus untuk Palapa Ring Barat, proyek ini menghubungkan wilayah Sumatera, Kepulauan Riau, dan Kalimantan Barat. Serta memiliki total panjang kabel fiber optic sepanjang 2.119 km. 1.718 km merupakan kabel bawah laut dan 401 km kabel terestrial.
Untuk Palapa Ring Tengah, proyek ini menghubungkan wilayah Kalimantan Timur, Sulawesi, dan Kepulauan Maluku. Adapun total panjang kabel fiber optic mencapai 3.101 km. Dari total tersebut, 1.789 km merupakan kabel bawah tanah dan 1.303 km kabel terrestrial.
Sementara itu, untuk Palapa Ring Timur menghubungkan wilayah Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua. Total panjang kabel fiber optic mencapai 6.938 km terdiri dari 4.557 km kabel bawah laut dan 2.381 km kabel terrestrial.
Sederet infrastruktur telekomunikasi tersebut juga bisa dimanfaatkan oleh pihak swasta, salah satunya operator telekomunikasi lewat skema kerja sama. Setidaknya terdapat 6 tahapan bagi yang tertarik berlangganan layanan Palapa Ring, baik Paket Barat, Tengah, maupun Timur.
Tahapan Kerja sama Palapa Ring
Untuk tahapan pertama, calon pelanggan mengajukan surat permohonan uji coba layanan serta penyampaian kebutuhan teknis sekaligus paket desain perangkat. Selanjutnya, pelanggan melakukan uji coba layanan maksimal 14 hari kalender.
Langkah lanjutan yakni pelanggan wajib menyampaikan surat konfirmasi berlangganan maksimal 7 hari kerja setelah uji coba terakhir. Kemudian dilanjutkan dengan inisiasi pembahasan kontrak penyediaan layanan antara badan usaha pelaksana dan calon pelanggan.
Tahapan lanjutan yakni badan usaha pelaksanaan mengirim Surat Permohonan Persetujuan Pemberian Layanan kepada BAKTI. Terakhir, BAKTI memberikan Surat Persetujuan Pemberian Layanan. Jika sudah maka terbitlah perjanjian penyediaan layanan antara badan usaha pelaksana dengan pelanggan.
(prf/ega)