Satelit Starlink Elon Musk Masuk RI? Ini Jawaban Menkominfo

Satelit Starlink Elon Musk Masuk RI? Ini Jawaban Menkominfo

ADVERTISEMENT

KTT G20

Satelit Starlink Elon Musk Masuk RI? Ini Jawaban Menkominfo

Agus Tri Haryanto - detikInet
Rabu, 16 Nov 2022 20:46 WIB
Roket Falcon 9 SpaceX membawa satelit internet Starlink
Foto: Space.com
Badung -

Di B20 Summit, Elon Musk mengungkapkan pentingnya akses internet bagi Indonesia. Hal itu seakan memberi sinyal layanan internet satelit Starlink bisa jadi solusi untuk menyelimuti wilayah Indonesia.

Pemerintah saat ini tengah merampungkan pekerjaan rumah untuk memeratakan koneksi internet di tanah air, di mana masih ada kesenjangan antar daerahnya.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate menegaskan bahwa layanan internet yang diberikan satelit Starlink itu tidak akan langsung dirasakan masyarakat Indonesia.

"Starlink masuk di Indonesia di (bagian-red) infrastruktur. Itu LEO, low earth orbit," ujar Menkominfo di kawasan Nusa Dua, Bali, Rabu (16/11/2022).

Disampaikannya juga, selain Starlink nanti juga akan ada kompetitornya juga yaitu OneWeb yang masuk ke wilayah Indonesia. Hanya saja perizinannya sedang dalam proses.

Lebih lanjut mengenai Starlink yang berada di bawah naungan SpaceX, Menkominfo memastikan untuk sejauh ini tidak akan langsung melayani masyarakat.

"Jadi, Startlink tidak masuk untuk ISP, tetapi hanya sampai backhole. Ini melengkapi infrastruktur fiber optik yang sudah kita punya karena Starlink hampir sama dengan fiber optik," tuturnya.

Pemerintah yang dalam Kominfo sedang mengupayakan pemerataan akses internet, seperti pada tahun depan akan meluncurkan satelit Republik Indonesia alias Satria generasi pertama atau Satria-1.

Indonesia membutuhkan setidaknya kapasitas satelit hingga 1 Gbps. Satelit Satria-1 yang akan mengangkasa di 2023 itu hanya menyediakan kapasitas 150 Gbps.

Kemudian, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyiapkan Hot Backup Satellite (HBS) senilai Rp 5,2 triliun yang juga diluncurkan tahun depan.

Dari dua satelit tersebut baru memenuhi 230 Gbps, yang kemudian nantinya akan ditambah dengan satelit kembar, Satria-2a dan Satria-2b yang total kapasitas 300 Gbps. Satelit ini disebut Johnny dilirik Prancis dan Inggris yang tertarik berinvestasi.



Simak Video "Ayah Menkominfo Johnny G Plate Tutup Usia"
[Gambas:Video 20detik]
(agt/fay)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT