Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melakukan perubahan strategi dalam mematikan siaran TV analog di berbagai daerah dengan menggunakan cara multiple ASO (Analog Switch Off/ASO). Lalu, kapan TV analog dimatikan?
Pelaksanaan migrasi TV analog ke digital kembali berubah. Dari semula dilakukan lima tahap pada tahun lalu, lalu menjadi tiga tahap. Namun skema suntik mati TV analog tersebut berubah di tengah jalan yang kini dengan cara multiple ASO.
"Kita untuk digitalisasi televisi di Indonesia kan diputuskan akan dilakukan multi tahap atau tahap berganda, multiple ASO," ujar Menkominfo di Jakarta, Jumat (19/8) lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Akan dilakukan banyak ASO sesuai kesiapan wilayahnya. Secara teknis nanti analog itu mati hidup, mati hidup, tergantung masalah teknis. Sampai suatu hari di tanggal tertentu diumumkan menjadi full ASO," sambungnya.
Apa Itu Multiple ASO?
Multiple ASO adalah penerapan penghentian siaran TV analog yang dilakukan secara terus-menerus sampai batas akhir migrasi penyiaran ke siaran TV digital ini pada 2 November 2022.
Dengan kata lain, penerapan tahapan berganda tersebut tidak ditentukan tanggal seperti sebelumnya, yang ada hanya tanggal batas akhirnya saja. Adapun syarat ASO di suatu wilayah dapat dikatakan mengudara itu mengacu pada tiga komponen, di antaranya:
- Terdapat siaran televisi analog di wilayah yang akan dihentikan siarannya
- Wilayah yang tercakup dengan siaran televisi analog sudah siap digantikan dengan siaran TV digital
- Bantuan Set Top Box (STB) untuk rumah tangga miskin di daerah tersebut sudah terdistribusi.
"Pengumuman tanggal beserta wilayah yang sudah siap untuk diberlakukan ASO akan diumumkan secara resmi secara berkala," kata Kominfo.
Adapun, sebagaimana disampaikan pada acara diskusi publik virtual pada tanggal 19 Agustus 2022 yang lalu, kesiapan wilayah ASO saat ini sedang dipusatkan di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).
Kapan TV Analog dimatikan di Jakarta?. Jika sebelumnya ASO Jabodetabek itu dikerjakan pada 25 Agustus, tetapi dengan multiple ASO, suntik mati TV analog di wilayah siaran tersebut dijanjikan akan dilakukan dalam waktu dekat ini.
"Rencana berikutnya ASO akan dilakukan di wilayah Jabodetabek yang akan diumumkan dalam waktu dekat," ungkapnya.
Sementara itu, Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI) mengungkapkan bahwa alat penerima siaran TV digital di Jabodetabek saja masih terbilang rendah. Faktor tersebut yang mesti diperhatikan sebelum mematikan TV analog sepenuhnya di Jabodetabek.
"Sebaiknya dipertimbangkan juga kesiapan masyarakat dalam kepemilikan pesawat TV atau alat penerima siaran digital. Data saat ini di Jabodetabek baru sekitar 39% - 40%. Masih jauh dari prasyarat di negara lain yg melaksanakan ASO bila kepemilikan pesawat penerima siaran digital sdh 90 % ke atas," ucap Sekjen ATVSI Gilang Iskandar.
(agt/afr)