Bagi masyarakat yang masih memiliki TV analog, tentunya membutuhkan perangkat Set Top Box (STB) untuk dapat menangkap siaran TV digital. Sebelum membeli, kalian mesti jeli, jangan sampai tertukar dengan membeli STB Android.
Sebab, STB TV digital dan Android itu merupakan dua perangkat berbeda meski ada kesamaan namanya. Jadi, pastikan tahu perbedaan set top box TV digital dan set top box TV Android.
Proses penghentian siaran TV analog ke digital atau dikenal dengan istilah Analog Switch Off (ASO), saat ini sedang berlangsung, tepatnya sejak 30 April lalu. Maka dari itu, masyarakat mesti bersiap-siap agar masih bisa menikmati siaran televisi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengatakan teruntuk masyarakat yang masuk kategori mampu, diimbau membeli STB TV digital yang saat ini sudah tersedia di pasar, baik secara offline maupun online.
Sedangkan, masyarakat tidak mampu atau rumah tangga miskin akan mendapatkan set top box gratis TV digital yang tengah berlangsung distribusinya. Bantuan ini bersumber dari penyelenggara multipleksing (mux) dan Kominfo, di mana sebanyak 6,7 juta unit STB dibagikan ke seluruh Indonesia.
Perbedaan set top box TV digital dan set top box TV Android
STB TV digital adalah alat untuk mengkonversi sinyal menjadi gambar dan suara agar dapat ditampilkan pada TV analog.
Sedangkan STB android adalah alat yang dimanfaatkan untuk mengubah televisi menjadi pintar. Dan, untuk menggunakan dibutuhkan akses internet, sementara STB TV digital tidak butuh internet.
Advertisement
Kominfo menegaskan bahwa siaran TV digital tidak akan perlu akses internet maupun berlangganan layaknya TV kabel, melainkan gratis seperti halnya siaran TV analog saat ini.
Set Top Box TV Digital | Set Top Box TV Android |
Gratis, tidak ada iuran per bulan | Berbayar untuk dapat berlangganan |
Tidak perlu internet, karena terhubung dengan Stasiun TV free to air | Harus terkoneksi dengan internet |
Ada fitur Early Warning System (EWS)/sistem peringatan dini | Tanpa internet, maka tidak ada konten yang tampil |
Terhubung dengan antena | OS Android |
Tidak pakai antena |
Kominfo mengimplementasikan Analog Switch Off (ASO) alias menghentikan siaran TV analog yang sudah mengudara selama 60 tahun terakhir. Nantinya, masyarakat akan menikmati siaran TV digital dengan jaminan suara jernih, gambar anti-semut, disertai teknologi canggih di dalamnya.
Proses migrasi TV analog ke digital tersebut akan terbagi ke dalam tiga tahap. ASO Tahap 1 pada 30 April 2022 mencakup 56 wilayah siaran di 166 kabupaten/kota, ASO Tahap 2 pada 25 Agustus 2022 di 31 wilayah siaran di 110 kabupaten/kota, dan ASO Tahap 3 pada 2 November 2022 mencakup 25 wilayah siaran di 63 kabupaten/kota.
(agt/fay)