Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan prognosis pada tahun 2025 mencapai USD146 Miliar sebab potensi ekonomi digital Indonesia sangat besar. Bahkan, prognosis bisa mencapai USD315 Miliar atau setara dengan 42% ekonomi digital ASEAN pada tahun 2030.
Melihat potensi yang ada, Johnny mendorong masyarakat untuk mewujudkan pemberdayaan manusia dalam transformasi digital atau human centered digital development. Menurutnya, hal ini bisa tercapai jika masyarakat secara aktif mengambil bagian dalam pengembangan ekonomi digital.
"Itu sangat besar (potensinya). Sekarang menjadi tugas sekaligus tantangan bagi kita semua mengambil bagian aktif sehingga manfaat ekonomi yang tumbuh dan berkembang dengan pesat bisa dinikmati seluruh masyarakat. Secara khusus masyarakat menengah bawah atau small medium and micro enterprises. Nah, itu yang harus kita dorong bersama," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Kamis (21/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usai membuka Pertemuan Ketiga Digital Economy Working Group (DEWG) Presidensi G20 Indonesia di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Rabu (20/07), Johnny menyatakan pemerintah bersama operator telah membangun infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dari hulu sampai hilir saat ini.
Ia kemudian menjelaskan pembangunan tersebut perlu diimbangi dengan kemampuan masyarakat dalam memanfaatkan Infrastruktur digital di sektor hilir.
"Itu bekerja sungguh-sungguh, Bapak Presiden sendiri memberikan direktifnya sangat jelas untuk memastikan penggelaran infrastruktur di semua layer, menjangkau seluruh wilayah Tanah Air kita. Dalam Kabinet Indonesia Maju, pembangunan infrastruktur hulu itu harus diimbangi dengan kemampuan memanfaatkannya di sektor hilir," tuturnya.
Ia lanjut menyatakan pembangunan infrastruktur secara besar-besaran dan merata dilakukan agar bisa dimanfaatkan masyarakat. Oleh karena itu, pengembangan dan pembangunan sumber daya manusia digital juga tengah didorong oleh pemerintah.
"Sekali lagi ya, infrastruktur itu dibangun secara masif, besar-besaran dan menjangkau wilayah tanah air, tetapi juga kita perlu mendorong agar downstreamnya, sektor hilir digitalnya dimanfaatkan dan digunakan dengan sebaik-baiknya oleh ekosistem nasional kita," jelasnya.
Ia menegaskan hal itu juga menjadi agenda prioritas pemerintah dalam penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia. Adapun agenda tersebut, ialah agenda untuk pemberdayaan manusia dalam transformasi digital.
"Ini yang saya kira termasuk tiga agenda prioritas G20 kita. Dalam rangka empowerment itu, empowerment untuk human centered digital development," tandasnya.
Sebagai informasi, pertemuan ketiga DEWG G20 mendiskusikan arus data lintas negara dan pemanfaatan data secara berkeadilan di tengah transformasi digital global atau Cross Border Data Free Flow and Data Free Flow With Trust serta Digital Skill and Digital Literacy.
Sebelumnya, pada pertemuan pertama dan kedua DEWG G20 telah membahas dua isu lainnya, yaitu Connectivity and Post Covid-19 Recovery serta Digital Skill and Digital Literacy.
(ega/ega)