Keamanan Digital Jadi Perhatian di Pertemuan DEWG G20 2022
Hide Ads

Keamanan Digital Jadi Perhatian di Pertemuan DEWG G20 2022

Heri Susanto - detikInet
Rabu, 18 Mei 2022 22:37 WIB
Menkominfo Johnny G Plate Meluncurkan Digital Talent Program dengan target 200 ribu mahasiswa.
Menkominfo di DEWG G20 (Foto: Heri Susanto/detikcom)
Yogyakarta -

Pertemuan kedua Digital Economy Working Group (DEWG) Presidensi G20 Indonesia menyusun dokumen Bali Package. Dokumen itu salah satunya berisi keamanan digital yang berkembang pesat selama pandemi di semua negara di dunia.

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate memaparkan Digital Security as Key Enabler to Support Business Continuity. Menurut dia, intensifnya konektivitas digital secara tidak langsung juga memunculkan tantangan lain.

Tantangan itu berupa kemunculan berbagai risiko keamanan digital yang mengancam keselamatan daring pengguna internet. Ancaman khususnya bagi para pelaku ekonomi yang semakin terdigitalisasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Menyadari pentingnya keamanan digital dalam menyokong keberlangsungan bisnis digital di masa depan, DEWG juga memfasilitas pengumpulan praktik-praktik keamanan dan keselamatan digital yang ada," kata dia saat Konferensi Pers Sidang Kedua Digital Economy Working Group G20 di Yogyakarta, Rabu (18/05/2022).

Ia mengatakan, dalam dua pertemuan itu, delegasi telah berdiskusi dan bertukar informasi mengenai tiga isu prioritas untuk mewujudkan percepatan transformasi digital global. Mereka juga sudah berkonsultasi dengan negara anggota G20 dan para Knowledge Partner DEWG.

ADVERTISEMENT

"Seluruh masukan tersebut telah kami catat, rangkum, dan olah menjadi rancangan deklarasi, atau yang telah diperkenalkan sebagai Bali Package," jelasnya.

Melalui kedua pertemuan tersebut, telah dilakukan diskusi dan pertukaran informasi antarnegara G20 dalam tiga isu prioritas DEWG, untuk mewujudkan percepatan transformasi digital secara global.

Ketiga isu tersebut antara lain yaitu, (1) konektivitas dan pemulihan pasca-COVID-19, (2) keterampilan digital dan literasi digital, dan (3) Data Free Flow with Trust (DFFT) dan Cross-Border Data Flow (CBDF).

Menurut Johnny, Dokumen Bali Package nantinya mencerminkan komitmen G20, dalam mencapai pemulihan yang tangguh melalui kerja sama, untuk transformasi digital yang inklusif, berdaya, dan berkelanjutan.

"Untuk memulai penyusunan dokumen Bali Package, pembahasan pada Pertemuan DEWG Kedua kali ini, akan difokuskan pada isu prioritas pertama, yakni konektivitas dan pemulihan pascapandemi COVID-19," ujarnya.

Halaman selanjutnya: Konektivitas dan pemulihan pasca pandemi >>>

Menkominfo menjelaskan ada lima subtopik pembahasan dalam isu konektivitas dan pemulihan pasca pandemi COVID-19. 5 Subtopik itu adalah People-centered Digital Connectivity, Digital Security as Key Enabler to Support Business Continuity, G20 Digital Innovation Network, Digital Transformation Expo dan ITU's Smart Village and Smart Island Initiative.

Mengenai People-centered Digital Connectivity, Johnny menjelaskan konektivitas digital menjadi perhatian penting delegasi. Menurutnya dalam pertemuan kedua DEWG, pembahasan mengenai pemulihan ekonomi pasca-Covid-19, sangat didukung melalui pemanfaatan konektivitas digital dalam memecahkan berbagai persoalan masyarakat, serta memberdayakan masyarakat itu sendiri.

"Pandemi telah menunjukkan seberapa bergantungnya kita terhadap ekosistem digital di berbagai sektor publik seperti pendidikan, kesehatan, dan pembangunan ekonomi," tuturnya.

Oleh karena itu, Delegasi DEWG G20 membahas pemahaman bersama mengenai pengembangan konektivitas digital yang berpusat pada masyarakat.

"Berangkat dari kebutuhan tersebut, DEWG membahas pemahaman bersama akan konektivitas digital, dengan menempatkan masyarakat sebagai fokus utama pengembangan konektivitas digital," jelasnya.

Pertemuan DEWG Kedua juga menyepakati G20 Digital Innovation Network sebagai kelanjutan dari G20 Innovation League pada Presidensi G20 Italia tahun lalu.

"Jejaring ini yang mewadahi dan mendukung kerja sama dari para pelaku inovasi digital di seluruh dunia, seperti startup, venture capital, korporasi, dan para pemerintah. Kami berharap bahwa perhelatan ini akan tetap berlanjut di presidensi-presidensi G20 selanjutnya," ungkapnya.

Menurut Menkominfo, Delegasi DEWG menyambut perhelatan Digital Transformation Expo. Menteri Johnny menyatakan pameran itu akan menampilkan capaian-capaian negara anggota G20 berkaitan dengan perihal kebijakan, strategi, dan inovasi transformasi digital.

"Presidensi G20 Indonesia berharap konsep perhelatan tersebut dapat disambut secara positif dan antusias oleh presidensi-presidensi selanjutnya," katanya.

[Gambas:Youtube]