Dampak Presidensi G20: Akses Internet Merata Makin Dipercepat
Hide Ads

Dampak Presidensi G20: Akses Internet Merata Makin Dipercepat

Agus Tri Haryanto - detikInet
Selasa, 08 Mar 2022 19:15 WIB
Presidensi G20 Indonesia
Foto: detikINET/Agus Tri Haryanto
Jakarta -

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengungkapkan agenda Presidensi G20 yang diselenggarakan di Indonesia, akan mempercepat pemerataan akses internet tanah air.

Saat ini, Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah berupa 12.548 dari 83.218 desa/kelurahan yang belum tersedia jaringan internet 4G.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun, dari 12.548 desa/kelurahan itu 9.113 desa/kelurahan berada di wilayah Terdepan, Tertinggal, Terluar (3T) atau daerah non komersial, sedangkan 3.435 desa/kelurahan berada di area komersial.

ADVERTISEMENT

Untuk wilayah 3T, tugas menyediakan akses internet dilakukan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi Indonesia (Bakti) Kominfo, sedangkan area komersial dikerjakan operator seluler.

"Apakah (Presidensi G20) ini akan mempercepat? Jelas, bukan hanya di Indonesia tetapi juga global," ujar Sekjen Kementerian Kominfo Mira Tayyiba di Jakarta, Selasa (8/3/2022).

Disampaikan Mira, konektivitas menjadi prioritas Indonesia. Persoalan itu yang nantinya juga dibahas dalam pertemuan dengan anggota G20 dalam lingkup global, khususnya juga di Indonesia.

Mira menyebutkan tanpa ada adanya agenda G20 di Indonesia, pemerintah juga menjanjikan pemerataan akses internet di seluruh Indonesia pada akhir tahun ini.

Hanya saja, kondisi pandemi yang berdampak pada mobilitas dibatasi menjadi tantangan dalam penggelaran infrastuktur digital. Kendati begitu, Kominfo akan tetap menyelesaikan kesenjangan digital di Indonesia.

Melalui Digital Economy Working Group (DEWG), Kominfo akan menghadirkan Digital Transformation Expo (DTE) sebagai etalase pencapaian dan usaha Indonesia mengakselerasi transformasi digital.

"Diharapkan dapat memberikan kepercayaan investor untuk melakukan investasi. Apakah akan mendorong? tentu, tapi tidak bisa pemerintah sendiri, pemerintah mengedepankan pentahelix itu pemerintah, bisnis, akademisi, dan lainnya agar ini menjadi agenda bersama, karena kehidupan kita di dunia online," tutur Mira.




(agt/fay)