Sejak peluncuran iPhone 12, Apple telah meniadakan charger dan earphone kabel di dalam kotak penjualannya. Untuk itu pengguna iPhone harus membeli EarPods dan adapter charger secara terpisah.
Alasannya selain memangkas biaya produksi, kebijakan semacam ini juga akan membuat Apple menjadi lebih ramah lingkungan karena mengurangi limbah.
Dan ini pun berlaku pada perangkat baru Apple yakni iPhone 13 yang baru saja diluncurkan. Karena hal ini pula Apple pun dikecam oleh regulator perlindungan konsumen di Brasil di mana mereka telah mengumumkan akan menyelidiki Apple.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya kasus serupa sudah terjadi pada tahun 2020, di mana pada saat itu Apple terpaksa memasukkan kembali charger pada paket penjualan iPhone 12 dan didenda sebesar USD 2 juta pada awal tahun 2021. Sayangnya Apple melakukan hal yang sama pada penjualan iPhone 13-nya di Brasil.
Mungkin bagi Apple biaya denda lebih murah dibandingkan harus memasukkan kembali charger ke dalam kotak penjualan. Sebab pembeli akan 'dipaksa' untuk membeli charger sehingga uang untuk bayar denda bisa ada dalam waktu singkat.
Dilansir detiKINET dari Ubergizmo, Direktur Eksekutif Procon-SP Fernando Capez yang pertama kali melaporkan masalah ini menekankan bahwa menjual telepon dan pengisi daya secara terpisah adalah hal ilegal karena membuat konsumen wajib membeli dua produk.
Dia juga mengatakan meskipun Apple mengklaim mereka memberi tahu konsumen bahwa iPhone 13 akan dijual tanpa pengisi daya di dalam kotak, namun informasi seperti itu tidak cukup.
Capez juga menyatakan bahwa dia sekarang sedang menjajaki kemungkinan gugatan class action untuk membantu konsumen yang merasa bahwa mereka seharusnya diberi pengisi daya secara gratis.
(jsn/fyk)