Pemerintah China menambah aturan dalam rangkaian peraturan yang membatasi interaksi anak di bawah umur dengan internet dan game.
Dalam aturan terbaru ini, anak dengan usia di bawah 16 tahun dilarang menjadi live streamer. Dengan aturan ini, pengguna layanan live streaming harus memasukkan informasi KTP ke dalam layanan tersebut.
Selain itu, Pemerintah China pun meminta penyedia layanan live streaming untuk membatasi waktu dan uang yang dihabiskan anak-anak di layanannya itu, demikian dikutip detikINET dari Techspot, Selasa (28/9/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Diancam Aturan Ketat, Saham Tencent Jeblok |
Aturan di atas melengkapi sejumlah aturan lain yang sebelumnya sudah ditetapkan oleh Pemerintah China. Yaitu bermacam aturan yang menargetkan interaksi antara anak-anak dengan game dan bermacam layanan di internet lainnya.
Pada awal Agustus, media massa yang dijalankan oleh Pemerintah China menyebut game online sebagai sesuatu yang menyebabkan ketergantungan, dan menetapkan berbagai pembatasan terhadap layanan tersebut.
Kemudian Pemerintah China melarang anak di bawah umur untuk bermain game di hari biasa, dan hanya boleh bermain pada hari Jumat, Sabtu, Minggu, dan hari libur lain. Durasinya pun dibatasi, hanya satu jam setiap harinya.
Tak lama setelah itu, saham Tencent dan NetEase merosot sampai USD 60 miliar, hanya dalam waktu 24 jam. Namun Tencent tetap mengaku akan mengikuti berbagai aturan yang ditetapkan oleh pemerintah.
"Kami menghargai instruksi dan panduan dari pihak regulator dan akan bekerja keras untuk mematuhi semua aturan terkait ketergantungan game di generasi muda serta regulasi konten," ujar Tencent dalam keterangan resminya.
(asj/fay)