Anggaran Meroket Jadi Rp 3,2 T, Ditjen Aptika Kominfo Dituntut Kreatif
Hide Ads

Anggaran Meroket Jadi Rp 3,2 T, Ditjen Aptika Kominfo Dituntut Kreatif

tim - detikInet
Jumat, 11 Des 2020 17:30 WIB
Google meluncurkan program Tangkas Berinternet di Kemendikbud, Jakarta, Senin (10/2/2020). Program ini untuk mempromosikan literasi digital bagi anak, orangtua dan guru di seluruh Indonesia.
Ilustrasi Literasi Digital (Foto: Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta -

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Semuel Abrijani Pangerapan menginstruksikan kepada jajarannya agar pada tahun 2021 bekerja secara cerdas dan kreatif.

Hal itu dikarenakan anggaran Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika (Ditjen Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pada tahun 2021 meroket, dari semula Rp 394 miliar menjadi Rp 3,2 triliun.

"Dengan kenaikan anggaran sebesar itu kita harus secara cerdas merencanakan dari sekarang apa yang ingin kita lakukan. Kita juga harus lebih kreatif bagaimana mengatur dalam jangka waktu setahun bisa menjalankan program-program yang ada," ujar Dirjen Aptika dalam Rapat Koordinasi Program Kerja Tahun Anggaran 2021 Ditjen Aptika dikutip dari website Kominfo, Jumat (11/12/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Dari anggaran yang ada, menurut Semuel, Ditjen Aptika punya tiga program prioritas yang dikawal langsung oleh dirinya, yaitu pembangunan Pusat Data Nasional, Pengendalian Konten Negatif, dan Literasi Digital.

"Untuk tiga program itu saya bertanggung jawab langsung kepada menteri dan presiden," ucapnya.

Mantan Ketua APJII ini kemudian mencontohkan program Literasi Digital, dengan melihat besarnya anggaran di tahun 2021 dan sumber daya yang dimiliki. Disebutkannya bahwa jika bekerja seorang diri menurutnya tidak akan bisa.

"Anggarannya besar, targetnya juga besar. Oleh karena itu, harus ada kreativitas. Bagaimana contohnya? Kita bisa kerja sama dengan ekosistem," sarannya.

Semuel pun mengajak para satuan kerja di Ditjen Aptika dalam menjalankan program berperan sebagai katalisator untuk bisa berkolaborasi dengan ekosistem yang ada, sehingga target yang besar tersebut bisa dipenuhi secara optimal.

Untuk mengantisipasi besarnya anggaran di tahun depan, Dirjen Aptika juga menginginkan setiap koordinator dan sub koordinator di lingkungan Ditjen Aptika memiliki sertifikat manajemen risiko. Hal itu untuk menjaga besarnya tanggung jawab seiring kepercayaan yang meningkat.

"Semua harus dilakukan secara tim karena kita harus speed up, ini menjadi awal untuk kita kawal ke depan agar Ditjen Aptika lebih dikenal dan bermanfaat untuk perkembangan teknologi Indonesia," kata pria yang disapa Semmy ini.

Sementara itu, Inspektur IV Kemkominfo Fajar Budiantoro mengatakan, baru kali ini dalam skema penganggaran Kementerian Kominfo terjadi kenaikan yang sangat signifikan. Namun, ia memahami kenaikan ini karena presiden sedang menitikberatkan pada transformasi digital nasional.

"Oleh karenanya saya mengajak untuk mengawal bersama anggaran ini. Untuk menjalankan tugas dan fungsinya dalam hal pengawasan, Itjen melakukan peran assurance (risk and control), insight (analyses and assesments), objectivity (accountabillity and independence), dan terakhir peran consulting," paparnya.

Inspektorat IV berkomitmen dengan seksama dan penuh kecermatan akan memberikan layanan pengawasan internal kepada Ditjen Aptika.

"Semoga kita bisa berjalan beriringan dalam menjalankan tugas," tutup Fajar




(agt/fay)