Dalam acara peluncuran Galaxy A8s di China, yang juga bisa disaksikan lewat akun resmi Samsung di Weibo, perusahaan ponsel asal Korea Selatan itu sekaligus mengumumkan kolaborasi dengan pihak Supreme, sebuah merek pakaian streetwear ternama.
Feng En selaku bos marketing Samsung China saat itu juga mendaulat dua sosok untuk ikut naik panggung. Keduanya disebut sebagai petinggi Supreme yang berkolaborasi dalam acara tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yang kemudian jadi masalah, sebagaimana dikutip detikINET dari Quartz, Selasa (11/12/2018), pihak Supreme yang berkolaborasi dengan Samsung itu dituding sebagai "bukan Supreme yang asli".
Sudah begitu pihak Supreme, yang berbasis di Ney York, AS, kemudian juga menyatakan tidak terlibat dalam acara tersebut maupun berkolaborasi dengan Samsung. Makin besarlah dugaan Samsung sudah berkolaborasi dengan pihak gadungan.
Akan tetapi, seorang petinggi Samsung lantas menyatakan bahwa pihaknya memang bukan bekerja sama dengan pihak Supreme dari AS, melainkan Supreme asal Italia. Makin bingung?
Baca juga: Penampakan Menawan Samsung Galaxy A8s |
Jadi begini. Keberadaan dua Supreme itu berkaitan erat dengan perkara sengketa merek dagang: Supreme dari New York, yang hadir semenjak 1994, disebut alpa mendaftarkan merek tersebut ke beberapa wilayah termasuk Italia. Hal itulah yang pada prosesnya melahirkan entitas Supreme lainnya seperti di negeri Pizza.
Nah, Engadget juga menyebut bahwa Supreme AS tidak memiliki kewenangan untuk menjual dan memasarkan produknya di China. Sementara Supreme Italia memegang izin untuk pemasaran di wilayah Asia Pasifik, terkecuali Jepang.
(krs/asj)