All Home Connections, perusahaan internasional di bidang telekomunikasi, melakukan survei terhadap 1.000 gamer di Amerika. Hasilnya cukup mengejutkan, di mana mereka menghabiskan uang untuk bermain game, hingga USD 58 ribu atau sekitar Rp 834 juta selama hidupnya.

Dengan rata-rata, pemain menggelontorkan dana sekitar USD 76 atau sekitar Rp 1 juta per bulan. Nah, dari data yang dipaparkan, terlihat bahwa milenial mengeluarkan uang lebih banyak dibandingkan generasi lainnya, seperti Gen Z, Gen X dan Boomers.

Generasi Y tersebut, menggunakan sejumlah uang hingga USD 86 atau sekitar Rp 1,2 juta per bulan. Di mana selama satu tahun, bisa menghabiskan USD 1.032 atau sekitar Rp 14,8 juta dan total USD 66.048 atau sekitar Rp 949 juta selama hidupnya, dilansir detikINET dari The Gamer, Selasa (26/4/2022).

Ini menjadi masuk akal, bila menilik kehidupan milenial yang sebagian besar memiliki lebih banyak uang, dibandingkan Gen Z. Ditambah, mereka juga sudah hidup dan tumbuh lebih dulu, di era game menjadi industri multi-miliar dolar.

Sedangkan posisi paling bawah diisi oleh Boomers. Sepertinya generasi ini terlalu sibuk menghabiskan uang untuk traveling atau membuat tubuh menjadi lebih bugar dengan fitnes.

Dalam waktu satu bulan, golongan yang terbilang cukup berumur ini, telah menghabiskan USD 52 atau sekitar Rp 747 ribu per bulan. Lalu bila dijumlah, angkanya menyentuh USD 624 atau sekitar Rp 8,9 juta per tahun dan USD 39.936 atau sekitar Rp 574 juta selama hidup.

Untuk tempat kedua, ada Gen Z, dengan pengeluaran bulanan, yakni USD 80 atau sekitar Rp 1,1 juta. Di mana total selama satu tahun hingga USD 960 atau sekitar Rp 13,8 juta dan USD 61.440 atau sekitar Rp 883 juta selama hidup.

Beranjak ke peringkat tiga, Gen X juga rela menghabiskan dana hingga USD 62 atau sekitar Rp 891 ribu/bulan. Dengan total USD 744 atau sekitar Rp 10,6 juta per tahun dan USD 47.616 atau sekitar Rp 684 juta selama hidupnya.

Itu memang adalah hasil survei di Amerika Serikat. Beda negara, tentu beda lagi pengeluarannya. Tapi mungkin tidak salah juga untuk mengecek, berapa uang yang dihabiskan anak Anda untuk bermain game online. Jangan sampai terjadi pemborosan yang tidak perlu ya, detikers!