Turnamen Piala Presiden Esports 2021 mempertandingkan sebanyak tujuh cabang game. Dari tujuh cabang game tersebut, dua di antaranya merupakan game lokal, yakni Lokapala dan Battle of Satria Dewa.
Tim esports Dewa United sukses memboyong dua gelar juara game lokal yang dipertandingkan tersebut. Pada Sabtu (18/12), tim Dewa United menjadi kampiun di cabang game Lokapala.
Kemudian pada Minggu (19/12) Dewa United mengandaskan Garuda Wisnu Esports Academy. Dewa United berhasil menumbangkan Esports Academy dengan skor 13-7 di game Battle of Satria Dewa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rasanya deg-degan, senang, akhirnya Dewa bisa bawa pulang dua piala sekaligus. Ya kita benar-benar berusaha banget," kata salah satu tim Dewa United Wiko Kuswandi saat konferensi pers, Minggu (19/12/2021) malam.
"Harusnya kita bisa bawa pulang tiga piala, tapi untuk satu divisi kurang begitu maksimal. Kita maksimalkan di game lokal," tuturnya.
Wiko berharap, ke depan bisa semakin banyak player-player baru yang ikut meramaikan game lokal Battle of Satria maupun game lokal lainnya. Ia juga berharap agar semakin banyak game-game lokal yang bisa diikutsertakan di Piala Presiden Esports 2022.
Deputi II Bidang Pembangunan Manusia, Kantor Staf Presiden (KSP), Abetnego Tarigan mengatakan, game lokal terbuka untuk diperbanyak dalam Piala Presiden Esports mendatang. Sebab sebelumnya hanya satu game lokal yang dipertandingkan dan kini sudah bertambah menjadi dua.
"Artinya tidak menutup kemungkinan juga akan bertambah. Nah untuk kriteria dan isu teknis (perlu diperhatikan), karena tidak semua permainan bisa dikategorikan dalam esports," jelasnya.
Senada dengan Abetnego, Ketua Panitia Pelaksana Piala Presiden Esports 2021, Rangga Danu Prasetyo juga menegaskan bahwa tidak semua game bisa dikategorikan sebagai esports.
Kriteria yang penting adalah game itu bisa dipertandingkan secara kompetitif. Untuk segi teknisnya, developer dan publisher game harus menyediakan suatu spectator mode.
"Jadi selama itu dipenuhi oleh mereka dan selama game itu bersifat kompetitif pasti kita bantu untuk berpartisipasi di Piala Presiden Esports berikutnya," imbuh Rangga.
Rangga mengaku, sebelumnya penyelenggaraan Piala Presiden Esports 2021 pihaknya selalu menanyakan apakah game yang bisa dikompetisikan. Akhirnya pihak developer Battle of Satria Dewa datang menemuinya.
Kemudian, Battle of Satria Dewa menghubungi panitia dan lalu dibahas dengan pemerintah, terutama Kominfo dan itu memang valid dan bisa dipertandingkan. Game lokal di kejuaraan ini pun bisa tambah, seiring misi meningkatkan game lokal yang ada di Indonesia.
"Kalau dari kita sih ketika memang nanti game itu sudah rilis dan ada yang dipertandingkan dan baik itu populer maupun tidak, selama itu kompetitif akan kita bantu. Dan kita tidak memilih kenal dan tidak kenal, tetapi hampir semua game kita dorong, terutama game lokal," tambahnya.
(fay/fay)