Tiru PES, Game FIFA Mau Ganti Nama?
Hide Ads

Tiru PES, Game FIFA Mau Ganti Nama?

Anggoro Suryo Jati - detikInet
Minggu, 10 Okt 2021 07:00 WIB
FIFA 22
Foto: Dok. EA
Jakarta -

EA merayakan peluncuran game FIFA yang terbaru, yaitu FIFA 22, dalam postingan blog-nya. Namun selain perayaan, EA pun mencetuskan ide untuk mengubah nama game sepak bola populer tersebut.

"Jika kita melihat ke depan, kami pun mulai mencoba ide untuk mengubah nama game sepakbola EA Sports," tulis Cam Weber, General Manager EA Sports Group, demikian dikutip detikINET dari Techspot, Jumat (8/10/2021).

"Ini artinya, kami mulai mengulas perjanjian penamaan kami dengan FIFA, yang terpisah dari semua kerja sama resmi dan lisensi di dunia sepak bola," tambahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari pernyataan ini, bisa diasumsikan EA tengah menjajaki perubahan nama FIFA karena ini bukan lagi game FIFA. FIFA sendiri adalah federasi sepak bola internasional, yang mengadakan World Cup, namun ini bukan satu-satunya kompetisi yang ada di game FIFA.

Dalam postingan tersebut juga dijelaskan kalau FIFA 22 mempunyai liga lain, seperti UEFA Champion League, UEFA Europa League, CONMEBOL Libertadores, Premier League, Bundesliga, Serie A, LaLiga, dan lain sebagainya.

ADVERTISEMENT

EA pun membanggakan kalau mereka punya 300 lisensi partner, yang membuat mereka bisa mendapat akses ke 17 ribu atlet, 700 tim, 100 stadion, dan 30 liga di seluruh dunia.

Selain itu mereka mengaku akan terus meningkatkan kerja sama dan lisensi yang lebih bermakna bagi pemain.

Di sisi lain, pesaing FIFA adalah game besutan Konami, yang dalam 30 tahun kehadirannya sudah beberapa kali berganti nama. Namanya yang terbaru adalah eFootball, yang mendapat banyak kritikan karena kualitasnya yang buruk.

Berbeda dibanding PES generasi sebelumnya, eFootball 2022 hadir dalam bentuk free to play, alias gratis. Gamenya dikembangkan dan dipublikasikan oleh Konami Digital Entertainment.

Meski baru dirilis sejak 29 September lalu, ulasan negatifnya sudah bertebaran. Bahkan eFootball 2022 memuncaki daftar 'Hall of Shame di situs Steam250, yang memantau game-game dengan ulasan terburuk dari persentase rating yang didapat.




(asj/asj)