China kembali mengumumkan larangan terbaru terkait video game. Kini mereka memblokir kompetisi esports dari game battle royale, yakni PUBG: Battlegrounds.
Yizo Zhang, Vice President of China Culture Management Association Esports Committe, mengatakan bahwa larangan ini akan mempengaruhi ribuan penyelenggara turnamen PUBG, tim, pembuat konten, streamer dan pemain profesional.
"Namun masih tidak jelas apakah nantinya PUBG, akan dilarang di platform streaming online. Sejauh ini, fokusnya hanya pada kompetisi PUBG," kata Zhang, dikutip detikINET dari Dexerto, Kamis (30/9/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PUBG sendiri bukan satu-satunya permainan yang belum menerima persetujuan. Ada pula beberapa game shooter lainnya, seperti Valorant dan Apex Legends, di mana masih menunggu lampu hijau dari National Press and Publication Administration (NAPP) milik China.
Bisa dikatakan, China memang menjadi negara paling ketat, bila hubungannya dengan video game. Seperti aturan yang baru-baru ini mereka canangkan ke publik, terkait batasan waktu bermain game online bagi anak-anak dan penyensoran tipe karakter.
Tatanan baru yang ditetapkan, mengharuskan para anak muda ini, mulai bermain dari jam 8.00 dan 21.00, pada hari Jumat, Sabtu dan Minggu. Tujuan mereka ialah mengatasi masalah kecanduan game pada anak-anak.
Objektif yang mereka fokuskan adalah memberantas strategi mendapatkan cuan, secara ganas dari game online. Mengingat maraknya model bisnis transaksi mikro yang tersemat di dalamnya, di mana embel-embel yang dibawa yakni free to play.
Badan hiburan China pun, telah melakukan langkah untuk menyensor karakter tidak sopan dan vulgar. Salah satunya, yaitu pelarangan karakter Effeminate atau laki-laki yang bersifat seperti perempuan.
"Konten cabul dan kekerasan serta yang menumbuhkan kecenderungan tidak sehat, seperti pemujaan uang dan kejantanan, harus dihapus," tulis English.GOV.CN.