Hat-trick Blunder Sang Dewa Kipas
Hide Ads

Hat-trick Blunder Sang Dewa Kipas

Panji Saputro - detikInet
Senin, 22 Mar 2021 18:36 WIB
catur dewa kipas irene kharisma sukandar dadang subur
Hat-trick Blunder Sang Dewa Kipas (Foto: Youtube/Deddy Corbuzier)
Jakarta -

Hat-trick blunder yang dilakukan Dewa Kipas, memberikan kemenangan Irene Sukandar 0 - 3 tanpa balas. Pertandingan telah usai, kedua belah pihak mendapat hadiah uang tunai total 300 juta rupiah.

Pertandingan berlangsung selama 10 menit pada setiap game. Di mana pada game pertama, Irene memegang bidak putih, dan memiliki kesempatan untuk menyerang lebih agresif. Mengingat bidak putih memiliki kesempatan lebih besar untuk menyerang dibandingkan bidak hitam yang harus bertahan.

Game pertama berhasil dimenangkan oleh Irene, setelah Dewa Kipas melakukan blunder yang memberikan kesempatan kepada grandmaster Indonesia memakan gajah petak hitam tanpa pertukaran, dirangkum detikINET dalam tayangan langsung podcast Deddy Corbuzier, Senin (22/3/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal tersebut memberikan kesempatan Irene untuk lebih leluasa membangun strategi serangan setelah dia berhasil membuka jalur di area raja Dewa Kipas. Kemudian dia bermain simpel dengan melakukan pertukaran bidak, karena sudah unggul satu perwira.

Blunder kedua dilakukan Dadang ketika dirinya terlalu lama menghabiskan waktu saat memikirkan langkah selanjutnya dari kuda yang diancam oleh pion milik Irene di game kedua. Kesempatan untuk menghindar tidak dipergunakan secara maksimal, karena Dadang justru melakukan ancaman kepada menteri Irene.

ADVERTISEMENT

Keputusan memindahkan kuda telat dilakukan oleh Dadang, dan sekali lagi memberikan Irene kesempatan untuk menjalankan strategi menyerangnya melalui gajah petak hitam, diteruskan pion yang maju ke arah raja Dadang, dan berakhir skak menggunakan menteri.

Selanjutnya pada game ketiga, Dadang kembali melakukan blunder setelah kurang tepat memindahkan posisi menteri yang membuat Irene mendapatkan pertukaran yang setimpal dari gajah dan benteng.

Irene pun melancarkan serangan ancaman mati menggunakan menteri, setelah mengetahui dirinya telah menang secara kualitas karena unggul dalam jumlah perwira. Serangan yang dilancarkan oleh Irene memaksa Dadang kembali melakukan blunder ketika salah memposisikan menteri dan membuatnya harus kehilangan gajah dan pion.

Grandmaster catur Indonesia, Susanto Megaranto mengungkapkan kesalahan yang sering dilakukan dari game pertama hingga ketiga yaitu efektivitas dari gajah kurang dimanfaatkan secara maksimal.

"Yang bermasalah bagi Pak Dadang yaitu perwira gajah, kekurangannya gajah C8 tidak jalan-jalan dan diulang lagi sampe tiga kali hingga partai ketiga ini. Mungkin karena gaya mainnya Caro Kann, identik dengan kuda, kalo agresif lebih suka gajah," kata Susanto.




(hps/fay)