Beli PS5 atau Mending Rakit PC?
Hide Ads

Beli PS5 atau Mending Rakit PC?

Anggoro Suryo Jati - detikInet
Minggu, 20 Des 2020 09:45 WIB
PlayStation 5
Foto: Sony Interactive Entertainment
Jakarta -

PlayStation 5 (PS5) (yang resmi) sudah bisa mulai dipesan dan bakal dikirimkan ke pemesannya pada Januari mendatang. Sudah memutuskan untuk membeli PS5, atau anda masih bimbang antara PS5 atau merakit PC game?

Perdebatan antara konsol atau PC jelas bukan hal baru, karena sudah terjadi sejak bertahun lalu. Namun masih tetap relevan hingga saat ini, salah satunya karena harga PS5 yang -- terlihat -- mahal. Yaitu mencapai Rp 8,7 juta untuk varian Bluray.

Melihat bandrolnya yang tinggi itu, seringkali orang akan menceplos 'mending rakit PC' dibanding membeli PS5, karena dianggapnya bakal lebih murah. Benarkah?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ah, belum tentu lebih murah, kok. Malah jika dibandingkan, merakit PC game yang mumpuni, biaya yang dikeluarkan malah lebih mahal.

PS5 adalah konsol yang digadang-gadang oleh Sony sebagai konsol yang memang ditujukan untuk dimainkan dengan resolusi 4K, ray tracing, bahkan dengan frame rate sampai 120Hz -- frame rate ini masih sebatas klaim, karena game yang sudah dirilis saat ini belum mendukung frame rate tersebut --.

ADVERTISEMENT

Untuk PC agar bisa memainkan game dengan resolusi 4K dengan frame rate yang nyaman (60fps), membutuhkan kartu grafis yang tak murah. Contohnya adalah RTX 3060 Ti, yang sebenarnya ditujukan untuk bermain di resolusi 1440p, namun terbilang masih mumpuni untuk bermain di 4K dan punya fitur ray tracing. Harganya? Di atas Rp 8 juta.

Ya, bahkan harga kartu grafisnya saja sudah hampir menyamai harga PS5 (atau malah lebih mahal, karena PS5 versi digital harganya hanya Rp 7 jutaan). Oke, mungkin ada opsi kartu grafis lain yang lebih murah, seperti RTX 2060, juga dilengkapi dengan ray tracing, harganya di atas Rp 5 juta.

Namun tetap saja masih banyak komponen lain yang dibutuhkan sebuah PC, seperti motherboard, prosesor, power supply, RAM, dan SSD. Untuk SSD NVMe berukuran 1TB (PS5 SSD-nya 825GB), harganya minimal Rp 3 juta. Motherboard dan prosesor masing-masing di atas Rp 1,5 juta, power supply di atas Rp 1 juta (bisa juga lebih murah, tergantung kualitas), RAM sekitar Rp 1 juta.

Jadi, sebenarnya merakit PC game membutuhkan biaya yang lebih tinggi ketimbang membeli PS5.

Jadi, mending mana? Baca di halaman berikutnya ya...

Jadi, mending beli PS5?
Tidak juga, karena bagi sebagian orang, merakit PC punya sensasinya tersendiri. Terutama untuk mereka yang suka ngoprek. Lalu kualitas grafis yang dihasilkan dan frame rate-nya pun mungkin bisa lebih tinggi dibanding PS5, jika mau membeli kartu grafis yang jauh lebih mahal.

Lalu seperti yang sudah dijelaskan di atas, PC juga bisa dipakai untuk keperluan lain. Seperti produktivitas, karena PC dengan spek tinggi itu bisa dijadikan PC untuk kebutuhan berat, seperti membuat animasi, mengedit video, dan lain sebagainya.

PC pun bisa diupgrade untuk menyesuaikan kebutuhan game di masa yang akan datang. Ya, bagian ini bisa dibilang keunggulan, atau bisa juga kerugian. Karena upgrade tentu membutuhkan dana tambahan.

Sementara PS5 -- jika melihat PlayStation generasi sebelumnya -- bakal berumur panjang, dan dijamin bakal tetap lancar dan relevan memainkan game-game di masa yang akan datang.

Dari sini mungkin bisa diambil kesimpulan, bahwa PS5 lebih cocok untuk orang yang memang hanya membutuhkan perangkat untuk gaming, tak peduli soal kemampuan upgrade, ogah ribet dalam memilih komponen, dan butuh perangkat yang bisa bertahan selama bertahun-tahun (di atas 5 tahun) untuk bermain game.

Sementara PC mungkin lebih cocok untuk gamer yang juga suka mengoprek, doyan upgrade, atau juga membutuhkan perangkat untuk bekerja.

Jadi, detikers sudah bisa memutuskan mau beli PS5 atau rakit PC?



Simak Video "Video: Sisihkan THR Kawan! Beli PS5 Saat Ramadan Dapat Potongan Rp 1 Juta"
[Gambas:Video 20detik]