5 Syarat Supaya Esports di Indonesia Bisa Maju
Hide Ads

5 Syarat Supaya Esports di Indonesia Bisa Maju

Irna Gayatri - Content Writer RRQ - detikInet
Jumat, 06 Nov 2020 22:05 WIB
Ilustrasi Nobar Esports
5 Syarat supaya esports di Indonesia bisa maju (Riot Games/RRQ)
Jakarta -

Esports memang bukan hal baru di era digital. Namun, di Indonesia, esports baru saja mulai berkembang, apalagi dengan keharusan berada di rumah selama pandemi.

Masa depan esports di mata para pelaku industri ini masih terlihat cerah. Dengan turnamen yang bisa diadakan secara online, esports dapat beradaptasi dengan baik di tengah pandemi. Meski begitu, industri esports di Indonesia masih sangat muda dan belum menjadi industri yang bersar. Nah, untuk bisa menjadi industri yang besar dan maju, 5 hal ini sangat diperlukan.

1. Infrastruktur internet yang merata

Tentunya, karena bermain game sangat bergantung kepada sinyal internet, esports pun memerlukan infrastruktur internet yang baik dan stabil agar bisa menjadi lebih maju. Infrastruktur internet ini penting bukan hanya saat menggelar kompetisi, melainkan juga agar esports bisa menjangkau masyarakat di pelosok dan penjuru Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak bisa dimungkiri bahwa penyebaran esports saat ini masih terbatas di kota-kota besar. Masyarakat di kota besar dengan jaringan internet yang stabil dan akses informasi yang terbuka luas telah mengenal esports sejak lama. Namun, jika infrastruktur internet di Indonesia dapat menjangkau berbagai kawasan, bukannya tak mungkin penggemar dan atlet esports datang dari wilayah kecil sekali pun.

Hal ini juga diakui oleh Andrian Pauline, CEO of Team RRQ dalam wawancara eksklusif dengan detikINET. Infrastruktur internet yang belum merata dan koneksi internet yang tidak stabil menjadi salah satu faktor penyebab belum majunya industri esports di Indonesia saat ini.

ADVERTISEMENT

2. Sorotan media mainstream

Bisa jadi, salah satu faktor penyebab esports di Indonesia masih belum dianggap serius adalah karena adanya persepsi yang bercabang tentang industri ini. Karena berhubungan dengan video game, esports masih sering diremehkan. Lihat saja stereotip para orang tua yang masih berpikiran anaknya tidak punya masa depan kalau jadi atlet esports, padahal penghasilan atlet esports saat ini sudah jauh lebih baik.

Di sinilah pentingnya peran media dalam membesarkan nama industri esports. Dalam hal ini, media mainstream dapat memberikan sorotan ketika tim esports Indonesia memenangkan kejuaraan dunia. Selain itu, media mainstream juga dapat memberikan tempat untuk para atlet yang berprestasi agar bisa menjadi inspirasi bahwa main game yang produktif itu juga bisa. Dengan begitu, akan terbentuk stereotip baru tentang esports agar lebih diterima oleh masyarakat awam.

Selanjutnya: hak cipta dan regulasi kompetisi...

3. Hak cipta konten

Bicara soal hak cipta memang kedengarannya berat. Tapi, hak cipta yang belum jelas atas konten esports bisa menjadi masalah di masa depan. Konten tentang game tertentu yang dibagikan para player di media sosial mereka memang bisa menjadi 'iklan gratis' saat ini. Namun, hal ini bisa saja menjadi bumerang nantinya ketika esports telah menjadi industri yang besar.

Bagaimana pun, jika melihat ke olahraga tradisional, hak siar turnamen masih menjadi sumber pendapatan yang potensial bagi organisasi olahraga tersebut. Namun, sebagaimana dikutip dari Newzoo, hak siar konten masih belum menjadi fokus utama para developer dan publisher video game. Meski begitu, hal ini tetap harus dipertimbangkan agar di masa mendatang ada regulasi yang jelas mengatur tentang hak cipta konten yang mungkin dapat membuat esports menjadi lebih besar.

4. Keragaman kompetisi

Esports bukan tentang satu game saja, melainkan banyak game besar dengan basis pemain jutaan di seluruh dunia. Karena itu, keragaman kompetisi menjadi penting untuk dapat menjaring lebih banyak penggemar agar mengikuti esports. Di Indonesia saat ini, kepopuleran game Mobile Legends membuat turnamennya, Mobile Legends Professional League Indonesia, juga menjadi turnamen esports terpopuler di Indonesia. Namun, ekosistem esports di Indonesia bukan hanya seputar Mobile Legends.

Indonesia juga punya penggemar PUBG Mobile, Valorant, Free Fire, Point Blanks, hingga DotA 2. Saat ini, bahkan ada League of Legends yang mungkin saja menjadi saingan berat Mobile Legends. Meski basis pemain dan penggemarnya belum sebesar Mobile Legends, turnamen berbagai game tersebut di tingkat dunia bahkan tak kalah bergengsi. Karena itu, agar Indonesia juga dapat masuk ke turnamen internasional, keragaman turnamen di tingkat nasional juga menjadi penting.

Dilansir dari Newzoo, sebuah liga esports harus bisa hadir di tingkat nasional, regional, dan global atau internasional seperti turnamen olahraga tradisional lainnya. Namun, tantangan yang dihadapi di turnamen tingkat nasional adalah dukungan dari sponsor lokal dan asosiasi olahraga agar berhasil.

Selain itu, di tingkat nasional, masih banyak penyelenggara turnamen yang kesulitan mencari pihak-pihak yang mau berpartisipasi dalam penyelenggaraan acara. Hal ini juga terjadi di Indonesia ketika hanya turnamen besar dengan sponsor besar yang mendapat sorotan, sedangkan turnamen kecil menjadi turnamen kelas bawah yang kurang bergengsi.

5. Regulasi kompetisi

Dengan regulasi yang beragam, esports Indonesia akan menjadi lebih kompetitif. Namun, dengan begitu, yang juga tak boleh dilupakan juga adalah regulasi kompetisi yang lebih ketat untuk memastikan tak ada peserta yang curang selama pertandingan dan tetap menjunjung semangat sportivitas. Dengan regulasi yang disepakati bersama dan tidak memihak atau berat sebelah, iklim kompetisi esports di Indonesia akan tetap sehat dan terjaga sehingga dapat mengundang minat para sponsor yang dapat membantu membesarkan esports di Indonesia.

Selain itu, regulasi dari pemerintah juga dibutuhkan agar para pelaku industri esports juga memiliki kepastian hukum yang dapat melindungi mereka dari kejahatan terkait esports.

*Artikel ini merupakan kerja sama antara detikINET dengan Team RRQ.



Simak Video "Video: Mantap! 4 Tim Free Fire Indonesia Menuju Final FFWS SEA 2025"
[Gambas:Video 20detik]