Rollercoaster Tycoon sendiri merupakan game simulasi taman hiburan yang pertama kali dirilis tahun 2001 oleh publisher Hasbro Interactive. Barulah pada tahun 2003, kepemilikan lisensi jatuh ke tangan Atari hingga sekarang.
Atari sangat bernafsu membawa game ini ke Nintendo Switch. Uniknya, produsen game asal Amerika Serikat ini memilih jalur independen atau dengan kata lain lewat pendanaan masal (crowdfunding).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukan tanpa alasan jika Atari menggunakan pendanaan masal dalam menggarap game Rolllercoaster Tycoon untuk Nintendo Switch. Sebab, menurut CEO Atari Game Partners Fred Chesnais, mereka ingin mencari metode baru dari pendanaan dan ingin melihat apakah pendanaan masal bisa menjadi platform yang sukses.
"Dari suatu perspektif strategi, sebagai publisher, kami menggarap game ini. Dari perspektif finansial dan biaya modal, masuk akan bagi Atari untuk mencoba dan menguji beberapa sumber pendanaan baru untuk melihat apakah sumber ini bisa menjadi peta jalan untuk lebih banuak game lagi," ujar Chesnais.
Atari bukan publisher atau developer game pertama yang menggunakan jalur pendanaan masal dalam menciptakan game. Memang, biasanya yang menggunakan jalur ini adalah developer game indie. (mag/afr)