Seperti diketahui, dikarenakan permintaan yang tinggi, Nintendo kabarnya kewalahan untuk menjaga pasokan di sejumlah toko game. Seperti misalnya di bulan pertama peluncuran, Nintendo mengaku kekurangan stok Switch.
Mulanya Nintendo berniat mengapalkan dua juta unit Switch di bulan pertama. Namun pada kenyataannya pasokan dua juta unit tidak cukup untuk menampung permintaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski lebih cepat, tentu ada harga yang harus dikeluarkan oleh Nintendo. Menurut Nintendo, untuk melakukan pengiriman dengan pesawat terbang harus merogoh kocek tambahan sekitar USD 45 atau sekitar Rp 500 ribuan per unit.
Mengingat margin antara biaya produksi dan penjualan Switch yang tipis, maka tentu mengeluarkan biaya tambahan untuk pengapalan menjadi masalah tersendiri bagi Nintendo.
Saat ini menurut Nintendo, pihaknya sudah mulai normal menggunakan metode pengapalan lewat jalur laut. Hanya saja, bila terjadi permintana tinggi dan pasokan menipis, tidak menutup kemungkinan akan menggunakan pesawat terbang lagi. (mag/fyk)