Informasi ini disampaikan dalam pemaparan keuangan untuk kuartal ketiga tahun fiskal 2016/2017 perusahaan teknologi asal Jepang itu. Di dalam laporan itu diketahui jika keuntungannya merosot 54,3% dari tahun sebelumnya.
Padahal, performa divisi Game & Network Services, dimana brand PlayStation menunjukkan performa yang kuat. Divisi ini mencatat kenaikan penjualan 5,2% menjadi USD 5,3 miliar dalam waktu tiga bulan yang berakhir pada 31 Desember 2016 lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun bila melihat performa Sony secara keseluruhan, perusahaan ini hanya mencatat pendapatan operasional sebesar USD 796 juta atau sekitar Rp 10,6 triliun. Angka ini turun dari USD 1,8 miliar di periode yang sama 2015 lalu.
Pendapatan raksasa elektronik Jepang ini pun bisa dibilang melorot. Sony mencatat, pendapatannya di kuartal ketiga 2016 cuma menembus USD 20,6 miliar, turun 7,1% dari tahun sebelumnya. Sony sendiri menyalahkan penurunan pendapatan ini karena imbas nilai tukar mata uang asing.
Raksasa Jepang itu mengklaim, penjualan mereka pada dasarnya memang datar dari tahun ke tahun, meskipun terjadi peningkatan dalam divisi Game & Network Services dan penjualan semikonduktor. (mag/rou)