Vendor komputer asal Taiwan ini menyebut jika headset virtual reality tidak seharusnya memiliki game eksklusif. Dalam sebuah wawancara Vice President VR Content HTC Joel Breton mengatakan bahwa pihaknya saat ini tidak berhasrat untuk menciptakan game eksklusif.
Hal ini karena menurut Breton itu adalah sebuah ide yang buruk. Karena nantinya malah akan terjadi aksi saling blokir antar pembesut headset.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan demikian, menurut Breton itu tidak sehat untuk pencapaian bisnis developer dalam jangka panjang. Breton yang sudah berkecimpung dalam industri selama belasan tahun ini meyakini bahwa game merupakan format penting dalam mendorong pertumbuhan virtual reality.
Pernyataan Berto ini mengacu pada kasus yang terjadi di bulan April 2016 lalu, dimana jagat game digegerkan dengan berfungsinya game eksklusif Oculus Rift, yakni Lucky's Tale pada HTC Vive. Caranya adalah tentu dengan menggunakan software third-party bernama Revive.
Oculus pun gusar dan menyebutnya sebagai aksi peretasan. "Pengguna harus menduga bahwa game retasan bekerja tidak presisi. Sebagai mana hadir pembaruan software regular pada game, aplikasi dan platform guna menghentikan software bajakan," tulis Oculus. (mag/rou)











































