Dijual Setara PS4, Edisi Kolektor Final Fantasy XV Ludes
Hide Ads

Dijual Setara PS4, Edisi Kolektor Final Fantasy XV Ludes

Muhammad Alif Goenawan - detikInet
Selasa, 05 Apr 2016 11:45 WIB
Foto: Istimewa
Jakarta - Upaya Square Enix untuk membesarkan seri Final Fantasy XV tampaknya tidak sia-sia. Buktinya, Ultimate Collector's Edition dari game action RPG (role-playing game) ini dilaporkan terjual laris manis tanpa sisa meski harganya mahal.

Setelah melalui masa pengembangan yang sangat lama, yakni kurang lebih 10 tahun, Square Enix akhirnya resmi merilis Final Fantasy XV pada tangggal 30 September 2016 mendatang. Untuk memanjakan gamer, publisher raksasa Jepang ini pun merilis game itu dalam berbagai macam edisi, mulai dari edisi Standard, Deluxe, dan yang paling mahal Ultimate Collector's Edition.

Dengan membayar sekitar Rp 4,7 juta, gamer yang membeli Ultimate Collector's Edition akan mendapat benefit berupa satu keping game, film anime Kingsglaive Final Fantasy XV dan Brotherhood, soundtrack, serta sebuah action figure karakter Noctis. Sayangnya, Ultimate Collector's Edition ini dirilis Square Enix secara terbatas, yakni hanya 30.000 unit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karenanya, persediaan yang terbatas itu tidak cukup untuk menampung antusiasme penggemar yang telah menanti hingga satu dekade. Alhasil, dalam hitungan menit Square Enix mengumumkan bahwa Ultimate Collector's Edition terjual habis. Melalui akun Twitter-nya, Director Hajime Tabata mengungkap rasa senang dengan penjualan tersebut.


"Hello, Tabata di sini. Aku sangat senang dengan kalian yang menonton Uncovered: Final Fantasy XV. Dan untuk pre-order Ultimate Collector's Edition yang habis dalam sekejap, kami mendapat kabar dari mereka yang belum sempat membeli. Kami sangat meminta maaf mengenai itu," tutur Tabata dikutip detikINET dari Siliconera, Selasa (5/4/2016).

Tak hanya meminta maaf, masih dalam kicauan yang sama Tabata mengatakan bahwa saat ini pihaknya tengah berunding untuk kemungkinan memproduksi kembali Ultimate Collector's Edition. "Untuk saat ini kami terus berkoordinasi dengan pihak internal untuk melihat apakah kami bisa meningkatkan produksi," tutur Tabata. (mag/fyk)