Sebagaimana diketahui, baik Sony maupun Microsoft tengah fokus menggarap teknologi canggih itu. Berawal dari perangkat, kini perlahan beberapa judul game virtual reality dan augmented reality mulai berdatangan.
Di antara dua produsen game raksasa tadi, hanya Nintendo yang tampaknya sama sekali tidak tertarik dengan teknologi tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nintendo faktanya telah menjadi perusahaan video game pertama yang mengaplikasikan game dengan teknologi virtual reality. Hal itu dibuktikan dengan merilis Virtual Boy, sebuah headset virtual reality di tahun 1995 silam.
Memang bila dibandingkan dengan perangkat virtual reality saat ini, Virtual Boy tidak ada apa-apanya. Virtual Boy menyajikan game 3D ekawarna dengan efek parallax. Sayang, perangkat tersebut nyatanya tidak cukup futuristik untuk beredar di pasaran dan akhirnya dihentikan peredarannya 6 bulan setelah diluncurkan.
Begitu pula dengan augmented reality. Nintendo cukup sukses dengan sejumlah mini game dan eksperimen pada perangkat handheld buatannya, 3DS.
"Kami telah mengantongi pengetahuan teknikal dari kedua teknologi tadi dan kami telah bereksperimen selama waktu yang lama. Ya kami percaya adalah agar teknologi ini berkembang, Anda harus membuatnya menyenangkan dan perlu membuatnya sosial," ujar Fils-Aime dikutip detikINET dari Polygon, Jumat (19/6/2015).
"Saya belum meninggalkan ranah (virtual reality dan augemented reality--red) ini, jadi saya tidak bilang seperti apa perkembangannya dewasa ini. Tapi dari apa yang saya perhatikan, itu tidaklah menyenangkan. Itu hanyalah teknologi," pungkasnya.
(ash/ash)