Sekadar diketahui, game ini berlatar belakang Paris pada masa Revolusi Perancis. Figur sejarah di masa itu seperti Napoleon Bonaparte, Marquis de Sade dan Maximilien de Robespierre juga dimunculkan.
Karena disesuaikan untuk game inilah yang menyulut kritik politikus Jean-Luc Melenchon dari Partai Kiri. Dia mengungkapkan kemarahannya mengenai penggambaran permainan dalam peristiwa Revolusi Perancis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengutuk tokoh di Assassin's Creed yang reinterpretasi sejarah. Dia menyebut penggambaran Robespierre sebagai karakter barbar dan haus darah di game tersebut adalah pendeskritan tehadap sejarah.
Memang bila dirunut dalam sejarah, Perancis yang bersistem Monarki Absolut sedang bertransisi politik yang dikenal sebagai Revolusi Perancis pada tahun 1700-an. Ketiga orang tersebut --Napoleon Bonaparte, Marquis de Sade dan Maximilien de Robespierre -- memang tokoh penting dalam peristiwa ini, namun juga kontroversial.
Bagi Melechon, game ini mendeskritkan salah satu orang dan sistem Republik yang dianut Perancis yang dahulu sampai menimbulkan pertumpahan darah akibat masa revolusi ini.
Belum ada tanggapan dari pihak Ubisoft mengenai hal ini. Studio ini memang terbiasa menggunakan latar belakang sejarah yang disesuaikan untuk gameplay Assassin's Creed.
(tyo/ash)