Awal September 2025, Xiaomi Indonesia membawa dua ponsel Xiaomi seri 15T ke Indonesia, salah satunya Xiaomi 15T Pro. Sesuai tradisi, Xiaomi selalu memberikan prioritas utama di sektor kamera, lensa dan pemrosesan gambar, yang merupakan hasil kerja sama dengan Leica.
Xiaomi 15T Pro ini punya tiga modul kamera/lensor. Leica Summilux 23mm f/1.6, Leica ultrawide 15mm f/2.2 dan Leica telephoto 115mm f/3. Prosesornya Mediatek Dimensity 9400+, tergolong salah satu yang paling canggih di 2025.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Secara konfigurasi kamera dan prosesor, Xiaomi 15T PRO lebih unggul dari 15T. Terutama di lensa lebar dan telefoto-nya yang bisa menjangkau lebih jauh. Prosesor barunya yang cepat mendukung perekaman video berkualitas tinggi dan cepat. 15T Pro dapat merekam video 4K 60p, bahkan sampai 120p.
Yang unggul di Xiaomi 15T Pro
Yang baru dan unggul di Xiaomi 15T Pro adalah lensa telefoto periscope 5x zoom atau ekuivalen 115mm. Lensa ini merupakan jarak fokal yang paling jauh di Xiaomi seri T. Sebelumnya, lensa telefoto di Xiaomi 14T hanya sampai ~60mm. Jarak fokal 115mm termasuk jarak fokal yang tidak umum di dunia fotografi.
Untuk portrait setengah badan agak terasa terlalu tele/sempit. Maka itu perlu jarak yang cukup jauh supaya subjek tidak terpotong. Tapi 115mm ini cocok bagi yang suka syuting dari jarak yang lebih jauh. Kalau kurang tele, bisa tekan zoomnya sekali lagi untuk mengaktifkan 10x atau ~230mm dan tetap menghasilkan kualitas yang baik.
![]() |
Saat berkunjung ke Sumba September yang lalu, cuaca dalam beberapa hari sangat cerah. Cahaya matahari tidak terfilter oleh kabut polusi. Di satu sisi, kualitas warna dan intensitas cahaya sangat kuat, Di sisi lain, memunculkan masalah baru yaitu kontras yang sangat tinggi. Xiaomi cenderung membiarkan bagian bayangan tetap gelap tapi masih menyisakan detail sehingga hasil foto terlihat lebih alami daripada hasil kamera ponsel lain pada umumnya.
![]() |
Kalau cahaya menyinari langsung ke subjek foto dengan latar belakang yang gelap, metering Xiaomi cenderung lebih terang, sehingga wajah menjadi terlalu putih, perlu kompensasi eksposur ke arah minus, kurang lebih 1-2 stop supaya menghasilkan kulit wajah yang pas sesuai realitas. Mungkin metering kamera Xiaomi ini lebih diprogram untuk membuat wajah lebih cerah, sedangkan sebagian besar portrait di Sumba berkulit sawo matang sampai coklat tua.
![]() |
Profile warna
Kerja sama dengan Leica menghasilkan kualitas lensa dan processing gambar dengan standard yang tinggi khas Leica. Di Xiaomi 15T Pro, terdapat profile Leica seperti Leica Authentic, Leica Vibrant dan di mode portrait tersedia Leica Portrait. Lebih dari itu, ada filter-filter racikan Leica seperti Leica High Contrast B&W.
Perpaduan Leica Authentic dan filter Film positive memberikan kesan foto hasil dari kamera film, sedangkan profil Leica Vibrant memberikan warna yang lebih segar dan hasilnya lebih modern dan profesional, seperti kamera digital masa kini. Profil Leica Vibrant cocoknya di kondisi pemandangan dengan pencahayaan yang cerah dan berwarna-warni.
![]() |
Tentunya belum lengkap kalau kita tidak membahas hal-hal yang perlu perbaikan dan peningkatan untuk kamera ponsel ini.
Pertama, saya tidak menemukan ada indikasi area/subjek yang difokuskan. Kalau di kamera digital, bagian yang fokus akan otomatis akan dikotakan, sehingga kita pede dan tahu apa yang sedang difokus oleh kamera, sehingga mengurangi misfocus.
Sebenarnya di setting ada pilihan motion tracking, kalau dihidupkan, kamera bisa mengikuti subjek yang dia identifikasi, seperti wajah, atau kalau objek lain kita bisa double tap ke layarnya, dan ponsel akan mengikutinya.
![]() |
Tapi mode autofokus tracking ini tidak berlaku di mode portrait, jadinya di mode portrait kadang fokus bisa melenceng, kamera kadang-kadang fokus ke latar belakang atau sesuatu yang di depan subjek foto. Untungnya di ponsel kita bisa koreksi fokusnya saat editing dan juga mengatur latar belakang blur/bokeh via setting aperture.
Untuk rendisi blur latar belakangnya, saya melihat ada peningkatan yang lumayan dari seri Xiaomi sebelumnya. Misalnya seleksi rambut terlihat lebih rapi meski tidak selalu 100% sempurna.
![]() |
Flare dan ghosting bisa muncul terutama di modul ultra wide dan telefoto-nya, kalau yang wide 1x atau ~23mm itu lebih aman.
![]() |
Cukup disayangkan bahwa antara 1x dan 5x tidak ada lensa optik untuk menjembatani, sehingga hasil foto dari 2x (~46mm) dan 3.2x (~75mm) merupakan hasil crop dari image sensor utamanya yang 1x.
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
Kualitas foto Xiaomi 15T Pro
Di sisi yang positif, kualitas lensa wide dan image sensornya sangat baik. Di berbagai kondisi cahaya mampu menghasilkan kualitas gambar dengan detail yang menawan. Dan aplikasi software editing Xiaomi juga cukup lengkap, dari berbagai AI sampai penerapan filter.
![]() |
![]() |
![]() |
Di kondisi cahaya yang berlimpah, kualitas hasil foto Xiaomi 15T Pro baik lensa wide dan telefotonya semakin mendekati hasil dari kamera profesional, sedangkan di kondisi kurang cahaya atau kontras yang sangat tinggi, kualitas gambar terutama lensa telefotonya akan berkurang detailnya.
Meskipun demikian, dengan rentang jarak fokal ultrawide sampai telefoto dan bahkan ~230mm dengan digital zoom, Xiaomi 15T PRO siap untuk berbagai jenis fotografi terutama saat traveling, dari foto pemandangan, portrait, human interest dan lain-lain.
Baca juga: Review Kamera Oppo Reno 14 Pro |
Xiaomi 15T Pro telah dirilis pada 30 September 2025 dengan harga Rp9.999.000 dan telah bisa dipesan di berbagai toko di Indonesia. Pengiriman akan dilakukan mulai tanggal 4 Oktober 2025.