Peluncuran ini cuma berselang beberapa hari dari penampakannya. Improvisasi signifikan terletak di bagian sensornya, X-A3 kini dibekali kemampuan 24,3 MP. Meningkat dari yang tadinya 16 MP di X-A2.
Tapi jangan bandingkan dengan X-Pro2 dan X-T2. Karena meski mengusung kemampuan sama-sama 24,2 MP, sensor yang digunakan dipastikan beda. Termasuk juga image processor-nya. Walau begitu, X-A3 menyodorkan mode fokus yang lebih banyak dibanding generasi sebelumnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagian layar X-A3 bisa ditekuk-tekuk, sehingga gampang bagi pengguna kalau-kalau melakukan jepretan selfie. Kamera ini juga bisa menentukan fokus dengan berpatokan pada mata pengguna. Sehingga pengguna tak perlu repot-repot menekan tombol shutter ketika selfie.
![]() |
Bicara desain, sama seperti penampakan sebelumnya. Fujifilm mengusung tampilan retro yang dikombinasikan dengan padanan finishing kulit.
Penasaran banderolnya? Siapkan kocek sekitar USD 600 atau sekitar Rp 8 juta (USD 1 = Rp 13.300) untuk memboyongnya. Konsumen juga akan mendapatkan lensa standar 16-50 mm dengan aperture F3,5-5,6.
X-A3 bukan satu-satunya produk yang dirilis Fujifilm. Dihargai USD 450 yang setara Rp 6 juta, produsen ini juga merilis sebuah lensa 23 mm yang punya bukaan F/2. Lensa ini juga diklaim punya kelebihan di ketahanannya terhadap berbagai cuaca. Tapi agar optimal, pastikan kamera yang menggunakannya juga punya ketahanan terhadap berbagai cuaca.
![]() |