Heboh Penampakan Oarfish, Ikan Hari Kiamat

Para penyelam dan pendayung di selatan California baru-baru ini dikagetkan dengan kemunculan oarfish yang sudah mati di permukaan air. Foto: Michael Wang via USA Today

Selama 125 tahun, tercatat hanya 20 kali ada penampakan oarfish di area itu. Foto: Michael Wang via USA Today

Penemuan ikan yang dapat tumbuh sampai sepanjang 8 meter ini membuat sekelompok ilmuwan dan tim penjaga pantai bekerja sama untuk membawanya ke fasilitas National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) untuk diteliti lebih lanjut. Foto: Michael Wang via USA Today

Menariknya, makhluk satu ini sering dijuluki ikan hari kiamat karena menurut kisah yang berasal dari Jepang, kemunculan ikan ini menandakan akan ada bencana, khususnya gempa Bumi. Foto: Michael Wang via USA Today

Oarfish merupakan jenis ikan di perairan laut dalam sehingga jarang muncul di permukaan. Nah saat muncul, bukan berarti bakal terjadi gempa atau tsunami. Lalu bagaimana awal mulanya oarfish disebut sebagai ikan hari kiamat? Foto: Michael Wang via USA Today

Mengutip Forbes, merujuk hasil sejumlah penelitian, hasil studi terbaru para peneliti Jepang menunjukkan kemunculan oarfish sama sekali tidak berkorelasi dengan gempa. Foto: Michael Wang via USA Today

Cerita tentang oarfish dan gempa berasal dari legenda masyarakat Jepang. Menurut cerita, ketika ikan perak seperti ular itu mucul dari kedalaman, sebuah gempa besar akan segera terjadi. Foto: Michael Wang via USA Today

Namun, para peneliti Jepang yang meneliti laporan surat kabar, catatan akuarium, dan makalah akademis yang berasal dari tahun 1928 tidak dapat menemukan korelasi antara penampakan oarfish dan gempa besar. Foto: Michael Wang via USA Today

"Peneliti hampir tidak dapat mengonfirmasi hubungan antara dua fenomena itu (kemunculan oarfish dan gempa)," kata seismolog Yoshiaki Orihara dan rekan-rekannya dalam sebuah makalah yang diterbitkan di Bulletin of the Seismological Society of America (BSSA). Foto: Australian Museum

Laporan Forbes menyebutkan, oarfish menarik perhatian setelah gempa Tohoku Maret 2011. Gempa disusul tsunami itu menewaskan lebih dari 19 ribu orang dan menyebabkan kehancuran pada tiga reaktor nuklir di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima Daiichi. Foto: Jam Press

Pengamat pun menghubungkan gempa ini dengan penampakan puluhan oarfish yang terdampar di pantai Jepang pada akhir 2009 hingga 2020. Foto: Peta Pixel

Di Jepang, makhluk ini punya sebutan Ryugu No Tsukai atau Utusan dari Istana Dewa Laut. Oarfish, terutama spesies yang lebih kecil atau ramping, dipercaya mengunjungi pantai Jepang untuk memperingatkan akan terjadinya gempa dan tsunami. Foto: Catalina Island Marine Institute

"Seandainya cerita rakyat ini terbukti benar, penampakan ikan laut dalam ini bisa menjadi informasi yang berguna untuk mitigasi bencana," tulis Orihara. Foto: via AnimalSpot

Tetapi, beberapa ilmuwan telah mencoba menjelaskan legenda itu dengan menyebut pergerakan lempeng tektonik dapat menghasilkan arus elektromagnetik yang mendorong oarfish dan ikan laut dalam lainnya seperti dealfish, ribbonfish, dan unicorn creshfish menuju perairan dangkal. Foto: via AnimalSpot

Oarfish pertama kali dideskripsikan pada 1772. Pertemuan langka dengan penyelam dan tangkapan tidak disengaja telah memberikan sedikit informasi perilaku dan ekologi ikan ini. Foto: Reuters

Oarfish sering berada pada kedalaman signifikan hingga 1.000 meter. Para ilmuwan percaya mereka bermigrasi ke Laut Jepang di Arus Tsushima. Beberapa tim peneliti telah merekam video oarfish hidup dalam beberapa tahun terakhir. Foto: South China Morning Post

Anggota terbesar dari spesies oarfish, yakni giant oarfish, dapat tumbuh hingga 11 meter. Itulah mengapa mereka sering diidentifikasi sebagai ular laut, padahal berbeda. Foto: Mark Bussey via National Geographic