Banjir Sumatra Jadi Sorotan, Google SOS Alert Muncul di Pencarian
Hide Ads

Banjir Sumatra Jadi Sorotan, Google SOS Alert Muncul di Pencarian

Rachmatunnisa - detikInet
Kamis, 04 Des 2025 20:29 WIB
Banjir Sumatra Jadi Sorotan, Google SOS Alert Muncul di Pencarian
Foto: Getty Images/MartinPrescott
Jakarta -

Bencana banjir bandang di Sumatra turut meningkatkan pencarian berbagai informasi terupdate seputar peristiwa tersebut. Google Indonesia menyebutkan, tren pencarian bisa berubah-ubah tergantung periode waktu.

"Keyword trending itu akan berubah-berubah. Teman-teman bisa sambil cek Google Trends untuk melihat pergerakannya," ujar Communication Manager Google Indonesia Feliciana Wienathan dalam sesi wawancara doorstop usai acara 'Jeda Tawa di Tengah Ramainya Tren', di Midaz Senayan Golf, Jakarta, Kamis (4/12/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Disebutkan Feliciana, dalam kondisi bencana seperti banjir di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat, Google secara otomatis mengaktifkan SOS Alert, sebuah fitur yang menampilkan informasi darurat dari berbagai sumber tepercaya.

"Kalau teman-teman sekarang cek banjir Aceh, bencana alam Sumut, atau Sumbar misalnya, itu sudah ada SOS Alert. Jadi itu memang selalu ada ketika terjadi bencana alam atau situasi emergency sebesar ini," jelasnya.

ADVERTISEMENT
GoogleCommunication Manager Google Indonesia Feliciana Wienathan. Foto: Rachmatunnisa/detikINET

Lewat SOS Alert, pengguna akan langsung melihat rangkuman berita terbaru, informasi kondisi terkini, hingga update penting dari otoritas terkait. Fitur ini muncul paling atas di hasil pencarian dan bisa menjadi rujukan cepat bagi masyarakat yang membutuhkan informasi valid.

"Bisa di-search, bisa di-screenshot juga. Langsung muncul muncul rangkuman berita-beritanya paling atas yang terbaru seperti apa," tambah Feliciana.

Untuk diketahui, aktivasi SOS Alert menjadi salah satu langkah Google dalam mendukung penyebaran informasi darurat yang akurat, terutama saat masyarakat sangat bergantung pada internet untuk mengikuti perkembangan bencana.




(rns/rns)
Berita Terkait