Yann LeCun, salah satu dari tiga sosok yang dijuluki Godfathers of AI dan kini menjabat sebagai Chief AI Scientist Meta, dikabarkan akan meninggalkan Meta untuk membangun startup kecerdasan buatannya sendiri.
Kabar ini pertama kali dilaporkan oleh The Financial Times, yang menyebut LeCun sedang dalam tahap awal pembicaraan untuk mengumpulkan dana bagi perusahaannya, yang akan berfokus pada pengembangan world models, konsep yang menjadi salah satu pilar riset jangka panjang di dunia AI modern.
Laporan tersebut langsung berdampak pada saham Meta yang turun sekitar 1,5% dalam perdagangan pra-pasar (premarket) setelah kabar itu beredar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sosok Penting di Balik FAIR
LeCun merupakan tokoh penting dalam sejarah kecerdasan buatan. Pada akhir 1980-an, ia mengembangkan LeNet, salah satu convolutional neural network (CNN) pertama yang sukses mengenali tulisan tangan. Arsitektur itu kemudian menjadi fondasi teknologi computer vision modern, dari sistem pengenalan wajah hingga mobil otonom.
Ia bergabung dengan Facebook pada Desember 2013, saat perusahaan tersebut masih bernama Facebook Inc., sebagai pendiri dan direktur Facebook AI Research (FAIR). Kini, dalam perannya sebagai Chief AI Scientist, LeCun memimpin riset jangka panjang Meta di bidang AI.
Jika benar hengkang, kepergian LeCun akan menjadi pukulan bagi ambisi AI Meta, yang saat ini tengah berinvestasi besar-besaran di sektor ini. Perusahaan pimpinan Mark Zuckerberg itu berencana menggelontorkan lebih dari USD 600 miliar hingga 2028 untuk pengembangan teknologi, infrastruktur, dan tenaga kerja AI.
Tahun ini, Meta juga menginvestasikan USD 14,3 miliar untuk mengambil 49% saham di Scale AI, sekaligus merekrut pendirinya, Alexandr Wang, yang kini memimpin divisi Meta Superintelligence Labs, dan LeCun kini menjadi bawahan Wang.
Pandangan Kritis terhadap AI
Berbeda dengan sejumlah tokoh AI lain seperti Geoffrey Hinton, LeCun dikenal punya pandangan yang lebih realistis terhadap risiko AI. Ia beberapa kali menyebut ancaman AI terhadap umat manusia sebagai hal yang menggelikan dan tidak masuk akal.
LeCun juga tak yakin kalau large language model akan benar-benar mengarah ke Artificial General Intelligence (AGI) dalam waktu dekat, demikian dikutip detikINET dari Techspot, Rabu (12/11/2025).
(asj/rns)











































