Netflix Akui Makin Jor-joran Pakai AI

Fino Yurio Kristo - detikInet
Kamis, 23 Okt 2025 14:15 WIB
Foto: Unsplash/Freestocks
Jakarta -

Netflix mengaku sepenuhnya memanfaatkan AI generatif pada platform streamingnya. Komentar tersebut muncul dari laporan pendapatan Netflix yang menyoroti AI sebagai fokus utama layanan streaming terbesar di dunia itu berdasarkan jumlah pelanggan.

"Selama bertahun-tahun, machine learning dan AI telah mendukung rekomendasi judul kami serta teknologi produksi dan promosi," kata Netflix ke para pemegang saham yang dikutip detikINET dari CNBC.

Mereka menambahkan AI generatif menghadirkan peluang signifikan dalam bisnis streaaming, termasuk meningkatkan rekomendasi, iklan, serta konten film dan TV. "Kami memberdayakan kreator dengan serangkaian perangkat GenAI yang luas untuk membantu mereka mencapai visi dan menghadirkan judul lebih berdampak," kata perusahaan itu.

Contohnya film Happy Gilmore 2 yang baru-baru ini didistribusikan, menggunakan perangkat AI generatif untuk membantu meremajakan karakter. Sementara itu, para produser serial Netflix Billionaires' Bunker menggunakan berbagai tool AI generatif selama praproduksi untuk mengeksplorasi desain pakaian dan set panggung.

Komentar Netflix muncul di tengah kekhawatiran di dunia hiburan dan seni mengenai potensi AI menggantikan pekerja manusia dan penggunaan konten buatan manusia. CEO Netflix Ted Sarandos menyebut AI dapat meningkatkan pengalaman menonton TV dan film secara keseluruhan, tapi tidak dapat secara otomatis menjadikan orang pendongeng yang hebat.

"Kami yakin bahwa AI akan membantu kami dan membantu mitra kreatif kami menceritakan kisah dengan lebih baik, lebih cepat, dan dengan cara-cara baru, kami semua mendukung hal itu. Kami tidak khawatir AI akan menggantikan kreativitas," cetusnya.

Namun, banyak orang di industri hiburan tetap skeptis terhadap AI dan kehadirannya yang makin meningkat di media. Sebuah studio produksi baru bernama Particle6 baru-baru ini menghadapi reaksi keras atas rencana menciptakan, merancang, mengelola, dan memonetisasi aktor dan talenta AI, termasuk dari serikat media SAG-AFTRA.

SAG-AFTRA sebelumnya memimpin aksi mogok aktor signifikan pada Juli 2023, termasuk soal kekhawatiran tentang penggunaan AI. Mogok kerja berlangsung lebih dari 100 hari sebelum kesepakatan sementara dicapai antara SAG-AFTRA dan Aliansi Produser Film dan Televisi, yang mencakup pembentukan perlindungan dari AI bagi para pemain film dan TV.



Simak Video "Video: Kekhawatiran Finn Wolfhard soal Ending Stranger Things Season 5"

(fyk/fyk)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork