Pengguna ChatGPT Kebanyakan Anak Muda, Dipakai Ngapain Aja?
Hide Ads

Pengguna ChatGPT Kebanyakan Anak Muda, Dipakai Ngapain Aja?

Virgina Maulita Putri - detikInet
Jumat, 19 Sep 2025 07:27 WIB
Portland, OR, USA - May 19, 2023: Assorted productivity apps are seen on an iPhone, including ChatGPT, Microsoft 365, Slack, Google, Teams, Trello, Dropbox, Google Drive, and Zoom.
Foto: Getty Images/hapabapa
Jakarta -

OpenAI baru saja merilis laporan tentang demografi pengguna ChatGPT dan bagaimana pengguna memakai chatbot AI itu. Isi laporan itu ternyata cukup mengejutkan.

Laporan sepanjang 62 halaman itu mengungkap ChatGPT saat ini memiliki lebih dari 700 juta pengguna atau hampir 10% dari populasi dewasa di seluruh dunia. Padahal jumlah pengguna ChatGPT baru menyentuh angka 100 juta pada awal tahun 2024, peningkatan yang signifikan dalam 1,5 tahun.

Jumlah pengguna yang makin banyak juga berkontribusi kepada jumlah pesan yang harus diproses ChatGPT setiap harinya. Pada Juni 2024, ChatGPT memproses sekitar 451 juta permintaan dalam sehari. Hanya dalam setahun, angka tersebut meroket hingga 2,6 miliar permintaan dalam sehari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagian besar pengguna ChatGPT ternyata tidak memanfaatkan chatbot ini untuk urusan pekerjaan. Pada Juni 2025, 73% pesan yang diproses ChatGPT adalah pesan non-pekerjaan, naik dari 53% tahun lalu.

ADVERTISEMENT

Tidak mengejutkan kalau anak muda merupakan demografi pengguna ChatGPT terbesar. Studi ini menemukan 46% dari semua pengguna yang mengungkap usianya berada di rentang umur 18-25 tahun.

Pengguna ChatGPT kebanyakan meminta chatbot ini untuk membantu penelitian atau meminta nasihat, bukan untuk menyelesaikan tugas. Sekitar setengah pesan pengguna menanyakan nasihat atau infomasi, dan sekitar sepertiga meminta ChatGPT untuk menyelesaikan tugas.

Sebagian besar pengguna memakai ChatGPT untuk membantu menulis, mencari pedoman praktis, atau mencari informasi. Hampir 40% percakapan pengguna untuk urusan pekerjaan melibatkan penulisan pesan atau email.

Laporan ini juga mengungkap gender pengguna ChatGPT yang kesenjangan makin mengecil antara laki-laki dan perempuan. Saat pertama kali diluncurkan pada tahun 2022, sekitar 80% pengguna aktif mingguan ChatGPT adalah laki-laki.

Kini, pengguna perempuan menjadi mayoritas. Sekitar 52% pengguna ChatGPT memiliki nama feminin, naik 37% dari tahun 2024, seperti dikutip dari The Verge, Jumat (19/9/2025).

Ada perbedaan dalam cara laki-laki dan perempuan menggunakan ChatGPT. Pengguna dengan nama feminin cenderung menggunakan ChatGPT untuk menulis dan mencari panduan praktis, sedangkan pengguna dengan nama maskulin cenderung mencari informasi dan bantuan teknis atau multimedia.




(vmp/rns)
Berita Terkait