Apple semakin serius memperluas investasinya di Indonesia dengan mengumumkan pendirian Apple Developer Academy kelima di Jakarta serta tiga Apple Developer Institute baru. Langkah ini menjadi bagian dari komitmen raksasa teknologi asal Cupertino untuk mendukung talenta lokal dalam membangun karier di dunia teknologi.
Akademi baru yang akan dibuka di Thamrin, Jakarta pada 2026 ini melengkapi empat akademi Apple lainnya di Indonesia. Selain itu, tiga institut baru akan menghadirkan pelatihan lanjutan di bidang game development (Batam), artificial intelligence (Surabaya), dan development operations (Tangerang) mulai 2025 dan 2026.
Dengan tambahan ini, Apple memperkirakan hampir 1.000 pelajar Indonesia bisa mengikuti program setiap tahun, dibekali keterampilan pengkodean, desain, pemasaran, hingga teknologi mutakhir.
"Indonesia memiliki komunitas pengembang, wirausahawan, dan inovator yang berkembang pesat, dan kami sangat antusias untuk semakin mempererat hubungan kami di sini," ujar Lisa Jackson, Vice President of Environment, Policy, and Social Initiatives Apple.
Menurut Jackson, akademi dan institut ini akan menjadi wadah bagi generasi baru developer Indonesia untuk menciptakan aplikasi, bisnis, serta peluang di bidang teknologi yang terus berkembang.
Sementara itu, Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita menyambut baik langkah ini. "Apple Developer Academy telah menyediakan fasilitas dan kurikulum yang membantu pelajar Indonesia mengembangkan pola pikir inovatif serta keterampilan digital kelas dunia. Investasi baru ini akan semakin memperluas peluang inovasi di dalam negeri," katanya.
Lulusan Sudah Hasilkan 350 Aplikasi di App Store
Sejak hadir pertama kali di Tangerang pada 2018, Apple Developer Academy telah meluluskan ribuan peserta dari lebih dari 93 kota di Indonesia, dengan rentang usia 18 hingga 56 tahun. Lebih dari 95% alumni berhasil mendapat pekerjaan, dan mereka sudah meluncurkan lebih dari 350 aplikasi di App Store serta mendirikan hampir 100 startup teknologi.
Salah satu kisah suksesnya adalah Aksaraya, aplikasi iPhone dan iPad untuk belajar aksara Jawa. Didukung teknologi Apple seperti CoreML dan Apple Pencil, aplikasi ini membantu melestarikan warisan budaya melalui pembelajaran digital.
Contoh lainnya adalah HerLens, aplikasi kesehatan berbasis AI yang membantu mendeteksi dini kanker serviks. Aplikasi ini lahir dari alumni Apple Developer Academy dan kini mendukung tenaga medis di Indonesia.
Dengan investasi terbaru ini, Apple semakin mempertegas perannya sebagai pendorong ekosistem digital di Indonesia. Melalui platform App Store yang menjangkau lebih dari 800 juta pengunjung mingguan di 175 negara, peluang alumni akademi dan institut untuk go global terbuka semakin lebar.
Simak Video "Video Trump Bilang Investasi Apple Ciptakan 20 Ribu Loker, Ahli Skeptis"
(afr/afr)