Seorang pria Kenya mendadak viral usai mengklaim dirinya sebagai putra sulung Elon Musk. Pria berusia 40 tahun ini bahkan begitu yakin dengan klaimnya hingga menuntut tes DNA untuk membuktikan bahwa dirinya adalah darah daging dari sang bos Tesla dan SpaceX.
Dengan wajah yang disebut-sebut mirip Elon Musk, pria tersebut tidak menyebutkan nama aslinya dan hanya memperkenalkan diri sebagai "aktivis kesehatan mental". Ia mengaku ibunya sempat bekerja di sebuah hotel di Masai Mara, Kenya, dan menjalin hubungan singkat dengan Musk yang saat itu "berusia 20 tahun" pada awal 1990-an.
Namun, setelah viral sesaat, netizen mulai meragukan validitas cerita tersebut. Klaim itu pertama kali dibagikan oleh akun bernama African Hub tanpa menyertakan identitas lengkap, dokumentasi resmi, atau foto tambahan dari pria yang dimaksud.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kecurigaan Netizen
Kecurigaan pertama muncul dari perhitungan usia yang tidak konsisten. Elon Musk saat ini berusia 54 tahun. Jika pria Kenya itu 40 tahun, artinya ia lahir saat Musk baru berusia 14 tahun-bertolak belakang dengan klaim bahwa Musk kala itu berusia 20 tahun.
"Mustahil. Elon bahkan belum cukup umur untuk bekerja, apalagi jadi ayah," tulis seorang pengguna X.
Meski begitu, beberapa warganet tetap berspekulasi liar. Ada yang menyebut praktik hubungan usia dini "biasa terjadi" di masa lalu, meski tanpa bukti yang bisa diverifikasi.
![]() |
Kecurigaan kedua adalah anonimitas total pria tersebut. Tanpa nama, lokasi, atau catatan apapun, satu-satunya "bukti" adalah foto wajah yang viral di media sosial.
Namun setelah diselidiki lebih lanjut, netizen menemukan fakta lain: gambar yang sama sudah beredar sejak Maret 2024, pertama kali muncul di situs Rusia. Tidak ada foto baru, wawancara, atau tindak lanjut dari pria tersebut.
Tak sedikit yang meyakini foto tersebut dihasilkan oleh kecerdasan buatan alias AI. Beberapa kejanggalan mencolok di foto itu antara lain:
- Latar belakang buram dan terdistorsi
- Proporsi tubuh tidak natural
- Pola dan kancing baju yang tidak logis
Diduga Bagian dari Tren
Foto: REUTERS/Nathan Howard
|
"Ini hasil AI. Gambar itu sudah lama muncul dalam tren edit-an AI selebritas," tulis seorang komentator. Beberapa netizen bahkan menandai chatbot Grok milik Elon Musk untuk dimintai "klarifikasi".
Kisah viral ini menjadi bukti lain betapa kaburnya batas antara fakta dan fiksi di era digital saat ini. Banyak pengguna internet mengaitkannya dengan Dead Internet Theory, yaitu keyakinan bahwa sebagian besar konten di internet saat ini diciptakan dan disebarkan oleh bot, bukan manusia sungguhan.
Teori ini menyebut internet telah menjadi lingkaran tertutup, di mana AI menciptakan konten, AI lain membagikannya, dan bot lain menyebarkannya kembali—hingga sulit membedakan mana yang nyata dan mana yang palsu.
Meta, induk dari Facebook dan Instagram, bahkan mengonfirmasi bahwa akun berbasis AI kini sudah merajalela di platform mereka. AI kini bisa menciptakan karakter digital yang tampil dan berinteraksi layaknya manusia sungguhan.
"AI ini kami perlakukan seperti akun pengguna biasa," kata Connor Hayes, VP Produk AI Generatif Meta, dikutip dari Financial Times.
Elon Musk Punya 14 Anak Asli
Sampai saat ini, Elon Musk diketahui memiliki 14 anak dari empat perempuan berbeda:
- Bersama Justine Wilson: Nevada (meninggal), Griffin, Vivian, Kai, Saxon, dan Damian
- Bersama Grimes: X AE A-XII, Exa Dark Sideræl, Techno Mechanicus
- Bersama Shivon Zilis: Strider, Azure, Arcadia, dan Seldon Lycurgus
- Bersama Ashley St. Clair: Romulus
Tidak ada nama pria Kenya dalam daftar itu, apalagi bukti bahwa Musk pernah ke Kenya pada awal 1990-an.
Simak Video "Video: Donald Trump Putuskan Hapus Program Kerja Inisiatif Elon Musk"
[Gambas:Video 20detik]
(afr/afr)