Penelitian menunjukkan semakin banyak orang, khususnya remaja, cepat bosan membaca artikel berita dan mendapatkan berita dari media sosial.
Dikutip detikINET dari BBC, jumlah orang yang mengonsumsi konten berita di TikTok meningkat dari 800.000 pada tahun 2020 menjadi 3,9 juta pada tahun 2022.
Yih-Choung Teh, direktur grup Ofcom, mengatakan dalam bahwa remaja saat ini semakin tidak membaca koran atau menonton berita TV. "Mereka lebih suka mendapatkan informasi dengan menelusuri feed media sosial mereka," cetusnya.
"Dan meskipun anak muda menganggap berita di media sosial kurang dapat diandalkan, mereka menilai layanan ini lebih tinggi karena menyajikan berbagai opini tentang berita hari itu," tambahnya.
Jadi, mengapa orang menghabiskan begitu banyak waktu online? Salah satu alasan mendasarnya adalah platform seperti TikTok mempromosikan pengguliran atau scroll tak terbatas. Halaman terus memuat aliran konten yang tidak pernah berakhir. Video juga mungkin lebih menghbiur dan menyenangkan dibanding membaca.
Menggulir konten tanpa sadar mungkin tampak seperti aktivitas yang tidak berbahaya dan alasan yang bagus untuk membuang-buang waktu. Namun, penelitian menunjukkan bahwa hal itu dapat memengaruhi otak dan kesehatan mental secara negatif.
Siapa pun dapat menjadi korban pengguliran tanpa sadar. Lisa Pion-Berlin, psikolog dan presiden Parents Anonymous, menyebut bahwa orang yang lebih muda khususnya rentan karena otak tidak berkembang sepenuhnya hingga usia 25 tahun.
Pada akhirnya, bagaimana media sosial membuat orang merasa bergantung pada cara mereka menggunakannya. Misalnya, penggunaan media sosial yang berlebihan dikaitkan dengan perasaan yang lebih cemas, kesepian, dan secara umum buruk tentang diri sendiri.
"Semakin kita terikat pada perangkat kita, semakin bermasalah jadinya," kata Lisa Strohman, psikolog dan pendiri Digital Citizen Academy.
Gulir tanpa henti juga dapat menyebabkan pola tidur terganggu pada remaja dan orang dewasa. Cahaya biru pada layar dapat membuat sulit untuk tertidur, dan konten yang terus-menerus mencegah otak beristirahat di malam hari.
Simak Video "Video: Trump Perpanjang Batas Waktu TikTok di AS untuk Ketiga Kalinya"
(fyk/fyk)