Pesawat pengebom siluman B-2 Spirit milik Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) resmi kembali ke Pangkalan Udara Whiteman di Missouri pada Minggu (22/6) waktu setempat, usai menjalankan misi besar-besaran menggempur tiga fasilitas nuklir utama milik Iran.
Serangan udara yang dijuluki Operasi Midnight Hammer ini melibatkan tujuh unit B-2 dan dinyatakan sebagai "operasi tempur B-2 terbesar dalam sejarah AS" oleh Jenderal Dan Caine, Ketua Kepala Staf Gabungan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketujuh pesawat tersebut masing-masing membawa dua bom penghancur bunker GBU-57 Massive Ordnance Penetrator (MOP), senjata dengan daya tembus luar biasa yang dirancang khusus untuk menghancurkan target bawah tanah seperti fasilitas nuklir Fordo dan Natanz. Total, 14 bom dijatuhkan dalam waktu kurang dari 30 menit.
Caine juga menyebutkan bahwa kelompok B-2 lain dikirim melintasi Pasifik sebagai umpan untuk mendukung misi. Total, lebih dari 125 pesawat AS, termasuk jet tempur, pesawat pengisian bahan bakar, dan pesawat pengintai, serta 75 senjata berpemandu presisi, digunakan dalam operasi ini.
Citra satelit yang diambil keesokan harinya menunjukkan kerusakan signifikan. Di Fordo, terlihat kawah besar di atas kompleks bawah tanah, sementara di Natanz dan Isfahan, foto dari Maxar Technologies memperlihatkan bangunan, termasuk pabrik pengayaan bahan bakar, yang hancur parah.
"Terima kasih atas pekerjaan yang telah dilakukan dengan baik!!!" tulis Trump, memuji keberhasilan misi tersebut.
B-2 Spirit, Si Hantu Langit
Foto: CNN
|
B-2 Spirit adalah tulang punggung serangan strategis AS. Pesawat ini dijuluki "Stealth Bomber" karena kemampuannya menyusup ke wilayah musuh tanpa terdeteksi radar. Desain sayap terbang dan material penyerap radar membuatnya nyaris tak terlihat oleh sistem pertahanan udara.
Beberapa kehebatan B-2 Spirit:
- Jangkauan Global: Mampu terbang sejauh 11.000 km tanpa pengisian bahan bakar dan lebih dari 19.000 km dengan pengisian ulang.
- Muatan Berat: Dapat membawa hingga 18 ton senjata konvensional atau nuklir, termasuk bom pintar JDAM, rudal, dan bom bunker seperti GBU-57.
- Senyap dan Sulit Dideteksi: Teknologi siluman generasi lanjut membuatnya dapat menembus sistem pertahanan tercanggih sekalipun.
- Awal Serangan Strategis: Sering menjadi pesawat pertama yang dikirim saat AS ingin melumpuhkan sistem pertahanan musuh.
Tak hanya mampu melancarkan serangan dadakan, B-2 juga mengandalkan sistem avionik dan komunikasi terenkripsi mutakhir, memastikan koordinasi misi tetap presisi meski berada jauh di medan musuh.
Simak Video "Video: AS Serang Yaman Lagi, 6 Orang Tewas-30 Terluka"
[Gambas:Video 20detik]
(afr/afr)