Telegram Mau Serius Berantas Konten Pelecahan Seksual Anak
Hide Ads

Telegram Mau Serius Berantas Konten Pelecahan Seksual Anak

Josina - detikInet
Senin, 09 Des 2024 13:33 WIB
LONDON, ENGLAND - MAY 25:  A close-up view of the Telegram messaging app is seen on a smart phone on May 25, 2017 in London, England. Telegram, an encrypted messaging app, has been used as a secure communications tool by Islamic State. (Photo by Carl Court/Getty Images)
Foto: Carl Court/Getty Images
Jakarta -

Tahun 2024 tampaknya menjadi tahun terberat bagi Telegram, pasalnya pada tahun tersebut tepatnya di bulan Agustus sang pendiri dan CEO Telegram Pavel Durov ditangkap di Paris.

Penangkapan Durov diungkapkan oleh pihak kepolisian atas tuduhan platformnya menjadi pusat perdagangan narkoba dan distribusi materi pelecehan seksual terhadap anak/child sexual abuse material (CSAM).

Sejak itu, Telegram akhirnya mengambil langkah besar untuk menghapus konten CSAM dari platformnya, salah satunya bergabung dengan International Watch Foundation (IWF).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Organisasi yang berbasis di Inggris ini bermitra dengan berbagai perusahaan dan pemerintah untuk mencegah penyebaran CSAM.

IWF mengatakan bahwa Telegram dapat menggunakan sebuah alat untuk memblokir penggambaran pelecehan seksual anak yang tidak difoto, termasuk gambar eksplisit anak di bawah umur yang dibuat oleh kecerdasan buatan (AI) sebagaimana dilansir detikINET dari Android Headlines, Senin (9/12/2024).

ADVERTISEMENT

Telegram juga akan menggunakan alat yang disediakan oleh IWF yang merupakan sidik jari digital unik dari jutaan konten CSAM yang diketahui. Hal ini akan membantu perusahaan untuk segera mengetahui ketika konten ilegal tersebut muncul secara publik di platform.

IWF telah mengonfirmasi ribuan laporan tentang CSAM di Telegram sejak tahun 2022. Laporan-laporan tersebut juga terkait dengan anak-anak di bawah usia dua tahun.

Dalam sebuah pernyataan, Remi Vaughn, Kepala Hubungan Pers dan Media di Telegram mengatakan bahwa Telegram menghapus ratusan ribu materi pelecehan anak setiap bulannya dengan bantuan laporan dan moderasi AI.

Ia menambahkan bahwa Telegram akan mendapatkan keuntungan dari dukungan IWF untuk secara efektif menghapus CSAM sebelum mencapai pengguna mana pun. Tidak lupa, raksasa aplikasi perpesanan ini sebelumnya membantah telah bergabung dengan program apa pun yang dapat membatasi CSAM.

Ini bukan pertama kalinya perusahaan ini mengambil langkah untuk memerangi pelaku kejahatan di platformnya. Pada bulan September, Telegram mengumumkan bahwa mereka akan memberikan data seperti alamat IP dan nomor telepon kepada pihak berwenang atas permintaan hukum.

Sebelumnya Telegram pernah berupaya melawan hal yang sama di masa lalu atas nama privasi pengguna. Durov juga mengklaim bahwa penangkapannya salah arah tetapi berjanji untuk memoderasi Telegram setelah pihak berwenang membebaskannya dengan jaminan € 5 juta atau sekitar Rp 83 miliar.




(jsn/fay)