China Larang Ekspor Bahan Baku Chip Imbas Sanksi AS
Hide Ads

China Larang Ekspor Bahan Baku Chip Imbas Sanksi AS

Virgina Maulita Putri - detikInet
Rabu, 04 Des 2024 20:06 WIB
FILE - In this Sept. 25, 2015, file photo, a military honor guard await the arrival of Chinese President Xi Jinping for a state arrival ceremony at the White House in Washington. China on Tuesday, Dec. 8, 2020, lashed out at the U.S. over new sanctions against Chinese officials and the sale of more military equipment to Taiwan. (AP Photo/Andrew Harnik, File)
Foto: AP Photo/Andrew Harnik, File
Jakarta -

China melarang ekspor sejumlah logam bahan baku chip ke Amerika Serikat. Kebijakan ini diumumkan hanya sehari setelah pemerintahan Joe Biden memperketat ekspor teknologi terkait semikonduktor ke China.

Kementerian Perdagangan China mengatakan pihaknya akan melarang penjualan galium, germanium, antimon, dan sejumlah mineral penting lainnya yang berpotensi digunakan untuk tujuan militer ke AS.

Larangan ekspor yang diumumkan pemerintah China berfokus kepada material yang disebut sebagai 'barang-barang dengan penggunaan ganda,' yaitu barang-barang yang dapat digunakan oleh militer dan warga sipil.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena larangan ini, ekspor grafit dari China ke AS juga harus melewati pemeriksaan yang lebih ketat. Namun, ekspor grafit ke AS belum sepenuhnya dilarang.

Galium dan germanium merupakan dua mineral yang banyak dipakai dalam produksi semikonduktor. Germanium juga bisa ditemukan di kabel fiber optik dan panel surya. Sementara itu, antimon banyak digunakan di peluru senapan, senjata nuklir, kacamata penglihatan malam, dan baterai.

ADVERTISEMENT

Larangan ini memiliki dampak signifikan karena China merupakan produsen galium, germanium, dan antimon terbesar di dunia. China menghasilkan 98,8% total produksi gallium murni di dunia, 59,2% produksi germanium murni, dan 48% produksi antimon di dunia.

AS kini harus mencari sumber deposit baru yang mengandung mineral penting ini, dan larangan ini sudah mempengaruhi harganya di pasaran. Harga antimon trioksida sudah naik 228% sejak awal tahun ini, seperti dikutip dari Engadget, Rabu (4/12/2024).

Larangan ekspor ini diumumkan setelah Kementerian Perdagangan AS memperkenalkan aturan baru untuk semakin melemahkan kemampuan China dalam memproduksi semikonduktor untuk sistem AI dan persenjataan.

Aturan tersebut membatasi ekspor peralatan dan software yang digunakan dalam produksi semikonduktor, serta chip memori dengan bandwidth tinggi. Pemerintah AS juga mulai melarang ekspor ke 140 perusahaan baru di China.




(vmp/fay)