Paus Fransiskus telah tiba di Indonesia menggunakan milik pesawat maskapai Italia, ITA Airways, dengan jenis Airbus A330-941. Pesawat itu disewa oleh pemerintah Vatikan, karena negara kota itu tidak punya maskapai atau pesawat sendiri.
Selain itu, ITA Airways dalam jalur komersialnya juga tidak punya penerbangan langsung ke Indonesia dari Italia. Penerbangan Paus dari Bandara Fiumicino di Roma menuju Jakarta berlangsung sekitar 13 jam non stop. Selain Indonesia, Paus juga akan berkunjung ke Papua Nugini, Timor Leste dan Singapura.
"Bepergian bersama Paus tidak mewah. Vatikan tidak punya pesawat sendiri. Ketika Paus menerima undangan bepergian ke negara tertentu, Vatikan harus menyewa sebuah pesawat untuk membawanya ke sana dan mengantarnya kembali ke Roma," tulis Christopher White, jurnalis National Catholic Reporter yang biasa bepergian bersama Paus Fransiskus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip detikINET dari Messenger Saint Anthony, pesawat yang digunakan Paus Fransiskus keluar negeri hampir pasti adalah milik ITA Airways, maskapai nasional Italia yang menggantikan Alitalia. Dalam perjalanan pulang, biasanya yang dipilih juga ITA Airways atau maskapai dari negara yang ditujunya. Misalnya, Paus pernah memakai Gulf Air saat pulang dari Bahrain ke Roma.
Ia menyebut ongkos perjalanan dengan Paus tidak sepenuhnya ditanggung Vatikan, di mana kantor media tempatnya bekerja juga membayar sebagian biayanya. Namun demikian, hal itu bukan masalah demi mendapatkan berita eksklusif dari Paus dan juga berkah.
Sebelum penerbangan, Paus biasanya akan menyalami seluruh jurnalis satu per satu dan menyapa mereka. Beberapa jurnalis pun minta didoakan olehnya. Setelahnya dalam perjalanan panjang, para wartawan menulis berita atau mengakses hiburan di monitor yang ada di pesawat.
ITA Airways menyediakan Airbus A330neo untuk menerbangkan Paus Fransiskus. "Bagi ITA Airways, ini adalah kehormatan dan kebanggaan besar untuk menemani Paus Fransiskus dan rombongannya," tulis mereka, sembari menyebut penerbangan itu ramah lingkungan.
Dilengkapi dengan teknologi inovatif, pesawat Airbus itu lebih ringan, lebih efisien, dan lebih senyap, sehingga dapat mengurangi konsumsi bahan bakar dan emisi CO2 per penumpang hingga 20% dibandingkan dengan pesawat generasi sebelumnya.
(fyk/fay)