Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) merilis film dokumenter 'Derang Daring', tujuannya untuk meningkatkan kesadaran publik tentang peranan internet dan konektivitas broadband dalam kehidupan sehari-hari. Film ini disutradarai oleh Dodid Wijanarko dan diproduseri oleh Fauzan Zidni.
"Di film ini, kita menggambarkan bahwa pentingnya bahwa internet ini memang bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Kita juga menggambarkan di beberapa scene juga bahwa bener-bener Indonesia ini butuh banget pemerataan akses internet sampai ke pelosok-pelosok," kata Muhammad Arif Ketua Umum APJII, di acara peluncuran film tersebut di Plaza Senayan, Jakarta, Jumat (30/8/2024).
Penetrasi internet di Indonesia baru menyentuh angka 79%, itu berarti pekerjaan untuk meratakan akses internet masih jadi tantangan. Menurut Arif, teknologi tidak ada artinya jika konektivitas internet belum merata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya ingin menyampaikan apresiasi yang sangat mendalam kepada APJII atas kreativitas dan inisiatif APJII dan sineas Tanah Air atas karya film Derang-Dering," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi.
"Semoga semangat pesan mendorong konektivitas bisa tersampaikan, karena isu coverage juga penting, termasuk kecepatan dan pemerataannya, dan lain-lain," lanjutnya.
Derang Daring menampilkan tiga kisah dari lapisan masyarakat yang kehidupannya erat bersentuhan dengan internet. Salah satu kisah utama dalam film ini adalah perjuangan tiga sekawan dalam mendirikan Hear Me, sebuah startup sosial yang menyediakan teknologi penerjemah dan interpretasi bahasa Indonesia untuk membantu teman-teman tuli mengakses informasi dan berkomunikasi.
Selain itu, film ini juga mengangkat kisah Velin, seorang konten kreator asal Desa Reo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Melalui channel YouTube 'Ceritanya Velin', ia menggambarkan keseharian di daerahnya dan merepresentasikan suara kreator dari timur Indonesia.
Film ini turut menceritakan tentang usaha dan tekad Stenly Takarendehang untuk pulang kampung dan mengembangkan perusahaan penyedia layanan internet Sakaeng Solata, yang terletak di Pulau Sangihe, perbatasan dengan Filipina. Stenly adalah salah satu anggota APJII.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Digital Telkom Fajrin Rasyid turut mengapresiasi film dokumenter 'Derang Daring'.
"Film ini diharapkan dapat membuka mata publik tentang pentingnya akses internet yang merata dan mendorong berbagai pihak untuk bersama-sama memajukan industri digital di Indonesia," ucapnya.
Fajrin menambahkan bahwa ekosistem digital Indonesia punya pretensi perkembangan yang sangat cepat. Riset dari Google Temasek menyebutkan, dalam 7-8 tahun ke depan, ekonomi digital indonesia akan tumbuh 5x lipat.
(ask/fay)