Warganet Ramai Suarakan Darurat Kekerasan Aparat
Hide Ads

Warganet Ramai Suarakan Darurat Kekerasan Aparat

Tim - detikInet
Rabu, 28 Agu 2024 07:15 WIB
Polisi membubarkan massa demo di Semarang dengan gas air mata, Senin (26/8/2024).
Warganet Ramai Gaungkan Darurat Kekerasan Aparat Foto: Afzal Nur Iman/detikJateng
Jakarta -

Media sosial di Tanah Air tengah diramaikan tagar #DaruratKekerasanAparat. Banyak warganet mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan aparat terhadap masyarakat sipil.

Hal tersebut dipicu oleh aksi tolak RUU Pilkada di Semarang dan Makassar pada Senin (26/8/2024). Menjelang petang aksi di Semarang semakin memanas, sempat terjadi pelemparan batu dan kayu oleh massa ke polisi.

Untuk membubarkan massa, pihak kepolisian sempat menggunakan gas air mata. Sayangnya sejumlah warga sipil termasuk anak-anak yang hendak mengaji ikut terkena dampak gas air mata. Video yang merekam kejadian tersebut viral di media sosial.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Polisi mengklaim penanganan demo sudah sesuai standar operasi dan prosedur atau SOP.

"Kita kemarin sudah menjalankan sesuai SOP," kata Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Polisi Artanto, Selasa (27/8) dikutip dari CNN Indonesia.

ADVERTISEMENT

Namun yang juga menjadi sorotan adanya tindakan kekerasan yang dilakukan pihak keamanan.

"Komnas HAM mendesak Kapolda Jawa Tengah dan Kapolda Sulawesi Selatan untuk melakukan evaluasi atas dugaan penggunaan kekerasan oleh aparat keamanan dalam menangani dan membubarkan aksi demonstrasi mahasiswa dan masyarakat umum," ucap Ketua Komnas HAM RI Atnike Nova Sigiro, dilansir Antara

Warganet pun meminta aparat keamanan untuk lebih mengayomi dan tidak menggunakan tindakan kekerasan dalam menjaga keamanan. Berikut rangkumannya.

"Kami mengecam tindakan kekerasan oleh aparat. POLISI ITU MENGAYOMI, BUKAN MENGANIAYA MASYARAKAT," ujar @achapakeh.

"Polisi itu MENGAYOMI bukan MEMUKULI dan MENEMBAKI masyarakat sipil!" tulis @calehenituse_.

"Kami mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan oleh aparat terhadap masyarakat sipil," kata @todayistsyday,

"Mengecam segala bentuk tindak kekerasan aparat; penyiksaan, penculikan paksa, penggunaan watercannon berlebih & penggunaan gas air mata berlebihan sampai ke fasilitas umum hingga mengenai balita, anak-anak hingga lansia!!!" tulis @timpenguinnas.




(afr/afr)