Meta Minta Maaf Hapus Postingan PM Malaysia, Ngakunya Error
Hide Ads

Meta Minta Maaf Hapus Postingan PM Malaysia, Ngakunya Error

Anggoro Suryo - detikInet
Selasa, 06 Agu 2024 17:44 WIB
Presiden Joko Widodo (keenam kiri) berfoto bersama Premier of the Peoples Republic of China Li Qiang (kelima kiri) dan (dari kiri) Presiden Filipina Ferdinand Romualdez Marcos Jr, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, Head of Delegation Thailand Sarun Charoensuwan, Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh, Perdana Menteri Laos Sonexay Siphandone, Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah, Perdana Menteri Kamboja Hun Manet, Perdana Menteri Malaysia Dato Seri Anwar Ibrahim, dan Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao sebelum KTT ke-26 ASEAN-China di Jakarta, Rabu (6/9/2023). ANTARA FOTO/Media Center KTT ASEAN 2023/Zabur Karuru/aww.
Foto: ANTARA FOTO/ZABUR KARURU
Jakarta -

Meta akhirnya angkat bicara dan meminta maaf karena menghapus postingan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim terkait Ismail Haniyeh.

Menurut juru bicara Meta, dihapusnya postingan itu merupakan sebuah kesalahan operasi atau operational error, dan saat ini konten tersebut sudah dimunculkan kembali lengkap dengan label 'newsworthy'.

Sebelumnya Meta menandai Hamas dengan label 'Individu dan organisasi berbahaya'. Karena itulah postingan PM Anwar dihapus oleh Meta, demikian dikutip detikINET dari Reuters, Selasa (6/8/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Postingan PM Anwar yang dihapus itu awalnya diposting pada 31 Juli 2024 dan berisi rekaman teleponnya dengan seorang perwakilan Hamas untuk mengucapkan belasungkawa atas kematian Haniyeh. Ia juga memposting foto pertemuan terakhirnya dengan Haniyeh di Qatar pada Mei lalu dengan ucapan belasungkawa.

PM Anwar geram betul ucapan duka untuk pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dihapus Meta. Ia juga memberi peringatan keras terhadap Meta agar tak menjadi corong zionis Israel.

ADVERTISEMENT

Dalam sebuah unggahan di Facebook pada Kamis (1/8), Anwar mengecam tindakan Meta sebagai tindakan yang tidak menghormati dan menghina perjuangan rakyat Palestina karena telah menghapus video, pesan belasungkawa, dan kritik terkait pembunuhan Ismail Haniyeh.

Mengutip Al Jazeera, Anwar menyebut unggahannya adalah ungkapan untuk menghormati seorang pejuang yang berupaya membebaskan tanah airnya dari penindasan, dan tindakan Meta menghapusnya sangat tidak masuk akal.

"Peringatan keras saya kepada Meta, jangan menjadi pengecut dan alat rezim zionis Israel yang menindas!" katanya.

Ada tiga unggahan di akun Instagram Anwar, yang mengutuk pembunuhan Ismail Haniyeh. Foto-foto pertemuan dengan pemimpin Hamas itu pun telah dihapus dari platform media sosial tersebut.

Departemen Media dan Komunikasi Strategis Kantor Perdana Menteri Malaysia, dalam sebuah unggahan di Facebook, menyatakan bahwa tindakan ini jelas menunjukkan diskriminasi terhadap situasi di Palestina dan para pemimpinnya.




(asj/fay)