Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim geram ucapan duka untuk pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, dihapus Meta. Dia memberi peringatan keras kepada Meta agar tidak menjadi corong zionis Israel.
Postingan serupa yang dipublikasikan di akun Instagram Anwar juga dihapus oleh Meta. Untuk diketahui, Meta adalah pemilik Facebook, Instagram, dan WhatsApp.
Dalam sebuah unggahan di Facebook pada Kamis (1/8), Anwar mengecam tindakan Meta sebagai tindakan yang tidak menghormati dan menghina perjuangan rakyat Palestina karena telah menghapus video, pesan belasungkawa, dan kritik terkait pembunuhan Ismail Haniyeh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penghapusan postingan tersebut disertai dengan keterangan, "Individu dan organisasi berbahaya."
Mengutip Al Jazeera, Anwar menyebut unggahannya adalah ungkapan untuk menghormati seorang pejuang yang berupaya membebaskan tanah airnya dari penindasan, dan tindakan Meta menghapusnya sangat tidak masuk akal.
"Peringatan keras saya kepada Meta - jangan menjadi pengecut dan alat rezim zionis Israel yang menindas!," katanya.
Ada tiga unggahan di akun Instagram Anwar, yang mengutuk pembunuhan Ismail Haniyeh. Foto-foto pertemuan dengan pemimpin Hamas itu pun telah dihapus dari platform media sosial tersebut.
Departemen Media dan Komunikasi Strategis Kantor Perdana Menteri Malaysia, dalam sebuah unggahan di Facebook, menyatakan bahwa tindakan ini jelas menunjukkan diskriminasi terhadap situasi di Palestina dan para pemimpinnya.
"Sehubungan dengan hal ini, kami menuntut penjelasan tentang masalah ini dan mendesak Meta untuk meminta maaf," kata pernyataan tersebut, yang juga dibagikan di akun-akun media sosial resmi milik Anwar.
Sejauh ini, belum ada tanggapan dari Meta. Raksasa jejaring sosial tersebut mengkategorikan Hamas, gerakan Palestina yang memerintah Gaza, sebagai 'organisasi berbahaya' dan melarang konten yang memuji kelompok tersebut. Meta juga menggunakan kombinasi deteksi otomatis dan peninjauan oleh staf untuk menghapus atau memberi label pada konten tersebut.
Malaysia sebelumnya juga protes keras kepada Meta atas penghapusan foto-foto pertemuan Anwar dengan para pemimpin Hamas, termasuk Ismail Haniyeh, termasuk liputan media tentang pertemuan terakhir pemimpin Negeri Jiran tersebut dengan Haniyeh.
Hal ini dikecam secara luas, yang menyebabkan Meta akhirnya mengembalikan postingan tersebut. Meta saat itu mengatakan pihaknya tidak dengan sengaja menekan suara-suara di Facebook dan tidak membatasi konten yang mendukung Palestina.
(rns/rns)