PM Malaysia Geram Meta Jadi Corong Israel
Hide Ads

PM Malaysia Geram Meta Jadi Corong Israel

Rachmatunnisa - detikInet
Selasa, 06 Agu 2024 14:45 WIB
Presiden Joko Widodo (keenam kiri) berfoto bersama Premier of the Peoples Republic of China Li Qiang (kelima kiri) dan (dari kiri) Presiden Filipina Ferdinand Romualdez Marcos Jr, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, Head of Delegation Thailand Sarun Charoensuwan, Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh, Perdana Menteri Laos Sonexay Siphandone, Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah, Perdana Menteri Kamboja Hun Manet, Perdana Menteri Malaysia Dato Seri Anwar Ibrahim, dan Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao sebelum KTT ke-26 ASEAN-China di Jakarta, Rabu (6/9/2023). ANTARA FOTO/Media Center KTT ASEAN 2023/Zabur Karuru/aww.
Foto: ANTARA FOTO/ZABUR KARURU
Jakarta -

Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim geram ucapan duka untuk pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, dihapus Meta. Dia memberi peringatan keras kepada Meta agar tidak menjadi corong zionis Israel.

Postingan serupa yang dipublikasikan di akun Instagram Anwar juga dihapus oleh Meta. Untuk diketahui, Meta adalah pemilik Facebook, Instagram, dan WhatsApp.

Dalam sebuah unggahan di Facebook pada Kamis (1/8), Anwar mengecam tindakan Meta sebagai tindakan yang tidak menghormati dan menghina perjuangan rakyat Palestina karena telah menghapus video, pesan belasungkawa, dan kritik terkait pembunuhan Ismail Haniyeh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penghapusan postingan tersebut disertai dengan keterangan, "Individu dan organisasi berbahaya."

Mengutip Al Jazeera, Anwar menyebut unggahannya adalah ungkapan untuk menghormati seorang pejuang yang berupaya membebaskan tanah airnya dari penindasan, dan tindakan Meta menghapusnya sangat tidak masuk akal.

ADVERTISEMENT

"Peringatan keras saya kepada Meta - jangan menjadi pengecut dan alat rezim zionis Israel yang menindas!," katanya.



Ada tiga unggahan di akun Instagram Anwar, yang mengutuk pembunuhan Ismail Haniyeh. Foto-foto pertemuan dengan pemimpin Hamas itu pun telah dihapus dari platform media sosial tersebut.

Departemen Media dan Komunikasi Strategis Kantor Perdana Menteri Malaysia, dalam sebuah unggahan di Facebook, menyatakan bahwa tindakan ini jelas menunjukkan diskriminasi terhadap situasi di Palestina dan para pemimpinnya.

"Sehubungan dengan hal ini, kami menuntut penjelasan tentang masalah ini dan mendesak Meta untuk meminta maaf," kata pernyataan tersebut, yang juga dibagikan di akun-akun media sosial resmi milik Anwar.

Sejauh ini, belum ada tanggapan dari Meta. Raksasa jejaring sosial tersebut mengkategorikan Hamas, gerakan Palestina yang memerintah Gaza, sebagai 'organisasi berbahaya' dan melarang konten yang memuji kelompok tersebut. Meta juga menggunakan kombinasi deteksi otomatis dan peninjauan oleh staf untuk menghapus atau memberi label pada konten tersebut.

Malaysia sebelumnya juga protes keras kepada Meta atas penghapusan foto-foto pertemuan Anwar dengan para pemimpin Hamas, termasuk Ismail Haniyeh, termasuk liputan media tentang pertemuan terakhir pemimpin Negeri Jiran tersebut dengan Haniyeh.

Hal ini dikecam secara luas, yang menyebabkan Meta akhirnya mengembalikan postingan tersebut. Meta saat itu mengatakan pihaknya tidak dengan sengaja menekan suara-suara di Facebook dan tidak membatasi konten yang mendukung Palestina.




(rns/rns)